Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Overburden Emiten Batu Bara Low Tuck Kwong (MYOH) Turun 18,8%

Volume overburden emiten kontraktor batu bara Low Tuck Kwong, Samindo Resources (MYOH) turun 18,8% hingga kuartal III/2023.
Salah satu kegiatan usaha PT Samindo Resources Tbk. (MYOH)/samindoresources.com
Salah satu kegiatan usaha PT Samindo Resources Tbk. (MYOH)/samindoresources.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor batu bara afiliasi Low Tuck Kwong PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mencetak penurunan volume overburden atau pengupasan lapisan tanah hingga kuartal III/2023. Volume overburden tersebut turun hingga 18,8% secara tahunan atau year on year (yoy).

Corporate Secretary Samindo Resources Ahmad Zaki Natsir mengatakan volume overburden dari MYOH turun 18,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 20,3 juta bank cubic meter (bcm). Zaki menjelaskan penurunan volume overburden ini salah satunya disebabkan oleh harga batu bara yang fluktuatif.

"Penyebab turunnya volume overburden adalah harga batu bara di tahun 2023 sangat fluktuatif dan cenderung turun," kata Zaki kepada Bisnis, dikutip Kamis (9/11/2023).

Dia melanjutkan, harga batu bara yang fluktuatif ini berdampak target produksi Samindo Resources tahun ini.

Selain itu, lanjut Zaki, sepanjang tahun 2023 MYOH mengalami beberapa kali revisi target. Hal tersebut berdampak pada pencapaian volume overburden di tahun 2023.

Sebagaimana diketahui, MYOH menargetkan overburden removal 35 juta bcm untuk 2023. Adapun untuk target overburden tahun 2024, menurut Zaki saat ini masih berada dalam proses finalisasi.

"Kami harap dapat segera diselesaikan," tutur dia.

Adapun untuk penjajakan kontrak baru, Zaki menuturkan MYOH telah melakukan pembicaraan dengan klien untuk finalisasi kontrak pemindahan batuan penutup untuk tahun depan.

Hingga kuartal III/2023, MYOH mencatatkan pendapatan US$94,87 juta atau setara Rp1,51 triliun. Pendapatan ini turun 8,68% dari US$103,8 juta dibandingkan kuartal III/2023.

Pendapatan ini didorong oleh jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara sebesar US$61,4 juta, jasa pengangkutan batu bara sebesar US$32,01 juta, dan jasa pengeboran, eksplorasi, dan lainnya sebesar US$1,44 juta.

Pendapatan ini didorong oleh pelanggan seperti PT Kideco Jaya Agung sebesar US$194,82 juta, dan PT Kumala Drilindo sebesar US$47.792.

Meski pendapatan turun, laba bersih MYOH tercatat naik hingga 16,72% pada 9 bulan 2023. Laba bersih MYOH naik menjadi US$11,5 juta atau setara Rp184,8 miliar, dari US$98,9 juta secara tahunan. Sementara itu, laba per saham MYOH tercatat naik menjadi US$0,0052, dari US$0,0045 secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper