Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Jauh dari Batu Bara, Indika (INDY) Bakal Jualan Kopi, Teh, Kokoa

Indika Energy (INDY) mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, perdagangan besar kopi, teh dan kakao.
Indika Energy (INDY) mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, perdagangan besar kopi, teh dan kakao. /Indika
Indika Energy (INDY) mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, perdagangan besar kopi, teh dan kakao. /Indika

Bisnis.com, JAKARTA – Grup emiten batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) mendirikan anak usaha PT Laras Ekosistem Organik dengan total investasi sebesar Rp15 miliar. 

Berdasarkan keterbukaan informasi, dua anak usaha INDY yakni PT Indika Multi Properti dan PT Indika Inti Corporindo mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, perdagangan besar kopi, teh dan kakao. 

“PT Laras akan melakukan kegiatan usaha aktivitas konsultasi manajemen lainnya, perdagangan besar kopi, teh dan kakao,” tulis manajemen, dikutip Senin (6/11/2023). 

Secara lebih rinci, Indika Multi Properti memiliki 99,99%saham Laras atau senilai Rp14,99 miliar sementara sisanya sebesar 0,01% digenggam oleh Indika Inti Corporindo dengan investasi Rp1 juta. 

Manajemen INDY menyebutkan penyertaan saham IMP dan IIC dalam PT Laras merupakan kelanjutan langkah Perseroan secara grup untuk melakukan ekspansi usaha di sektor solusi berbasis alam.

Baru-baru ini, Grup INDY juga mendirikan anak usaha yang bergerak di bidang kendaraan listrik. Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, INDY mendirikan anak usaha baru di bidang pengisian daya kendaraan listrik, yakni PT Kalista Nayara Dayautama (KND). 

Anak usaha baru tersebut didirikan pada Kamis, (21/9/2023) melalui dua anak usaha INDY lainnya, yaitu PT Kalista Nusa Armada (KNA) dan PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI). Keduanya merupakan anak usaha yang dimiliki 100 persen oleh INDY baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Corporate Secretary INDY, Adi Pramono mengatakan, KND akan melakukan kegiatan usaha pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik, menjalankan usaha penjualan tenaga listrik kepada  konsumen akhir, serta melakukan  perdagangan besar untuk mesin dan peralatan instalasi penyediaan tenaga listrik.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2023, membukukan pendapatan sebesar US$2,29 miliar atau setara Rp36,5 triliun hingga kuartal III/2023. Pendapatan ini turun 26,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,13 miliar. 

Pendapatan INDY ini diperoleh dari pendapatan kontrak dan jasa sebesar US$229,2 juta, penjualan batu bara ke luar negeri senilai US$1,68 miliar, penjualan batu bara ke pelanggan dalam negeri sebesar US$357,1 juta, dan perdagangan lainnya sebesar US$25,7 juta. 

Sementara itu, berdasarkan segmennya, jasa energi memberikan kontribusi pendapatan ke INDY sebesar US$184,09 juta, sumber daya energi sebesar US$2,04 miliar, logistik dan infrastruktur senilai US$34,2 juta, dan mineral sebesar US$21,8 juta. Lalu bisnis hijau sebesar US$10,6 juta, dan ventura digital sebesar US$4,25 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper