Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Dunia kian Berkilau usai Data Pengangguran AS Memburuk

Harga emas menguat pada hari Jumat karena dolar AS dan imbal hasil Treasury tergelincir setelah data pekerjaan AS yang lemah
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada hari Jumat karena dolar AS dan imbal hasil Treasury tergelincir setelah data pekerjaan AS yang lemah memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya.

Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi $1,994.28 per ounce waktu setempat, setelah mencapai sesi tertinggi US$2,003.69. Emas berjangka AS ditutup 0,3% lebih tinggi pada US$1,999.2.

Pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan Oktober, sementara inflasi upah melambat, hal ini menunjukkan adanya pelonggaran dalam kondisi pasar tenaga kerja. Data menunjukkan pengusaha menambah 150.000 pekerjaan pada bulan Oktober, di bawah perkiraan para ekonom sebesar 180.000.

"Jika pasar tenaga kerja mulai memburuk, The Fed tidak akan mampu melanjutkan jalur hawkishnya. Data memperkuat gagasan jeda The Fed, yang membantu emas," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar Blue Line Futures di Chicago dikutip dari Reuters.

Menambah kilau emas, indeks dolar (.DXY) turun 1% dan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah lebih dari satu bulan setelah data tersebut dirilis.

Para pedagang sekarang memperhitungkan kemungkinan 95% bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember dibandingkan dengan 80% sebelum data tersebut dirilis, menurut alat CME FedWatch.

Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA mengatakan dalam sebuah catatan bahwa "US$2.000 adalah penghalang psikologis yang besar untuk harga emas dan indikator momentum menunjukkan hal itu mungkin merupakan sebuah perjuangan saat ini."

Investor juga mengawasi konflik Timur Tengah. Emas naik lebih dari 7% di bulan Oktober karena permintaan safe-haven.

“Meskipun perdamaian sepertinya tidak akan terwujud, situasinya mungkin tidak akan meningkat menjadi konflik regional dalam jangka pendek. Mengingat emas telah mengalami pergerakan yang luar biasa dalam sebulan terakhir, kita bisa melihat beberapa konsolidasi atau bahkan sedikit kemunduran,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX)  Andrew Fischer, harga emas dunia mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Menurutnya penurunan imbal hasil US Treasury dan indeks Dolar AS juga terkait dengan optimisme pasar terkait kemungkinan The Fed untuk mengakhiri siklus bunga tinggi. Namun, para pelaku pasar tetap waspada terhadap kemungkinan dampak dari pengumuman data tenaga kerja AS, terutama tingkat pengangguran dan Non-Farm Payrolls untuk Oktober 2023. Data ini dianggap penting karena dapat mempengaruhi kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), terkait dengan kebijakan moneternya.

Jika data tenaga kerja AS menunjukkan pertumbuhan yang solid, ada kemungkinan The Fed akan melanjutkan kebijakan hawkishnya. Dampaknya adalah peningkatan nilai Dolar AS dan imbal hasil US Treasury, yang dapat membuat emas menjadi kurang menarik bagi investor. Namun, jika tingkat pengangguran naik, ada harapan bahwa The Fed akan mengurangi kebijakan hawkishnya, yang pada gilirannya dapat memberikan dorongan positif bagi harga emas.

Para investor diperingatkan untuk tetap memantau perkembangan pasar, terutama dalam menghadapi pengumuman berita ekonomi yang dapat memengaruhi harga emas dan aset investasi lainnya. Perubahan kondisi ekonomi global dapat memberikan peluang dan tantangan bagi para investor untuk mengelola portofolio mereka dengan bijak. Teruslah mengikuti perkembangan harga emas dunia untuk memperoleh informasi terkini yang dapat membantu Anda dalam pengambilan keputusan investasi.

Sementara itu, harga perak di pasar spot naik 2% menjadi $23,21 per ounce, platinum naik 1,5% menjadi $932,78 dan paladium bertambah 1,8% menjadi $1,119.21.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper