Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Pan Brothers (PBRX) Terkoreksi Menjadi Rp6,68 Triliun Kuartal III/2023

Emiten tekstil Pan Brothers (PBRX) mencatatkan penurunan penjualan sebesar 14,01% menjadi US$431,59 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
Penjualan Pan Brothers (PBRX) Terkoreksi Menjadi Rp6,68 Triliun Kuartal III/2023. Sewing process. Pan Brother
Penjualan Pan Brothers (PBRX) Terkoreksi Menjadi Rp6,68 Triliun Kuartal III/2023. Sewing process. Pan Brother

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) mencatatkan penjualan sebesar US$431,59 juta atau setara Rp6,68 triliun per September 2023 (kurs jisdor Rp15.487). 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, PBRX mencatatkan penurunan penjualan sebesar 14,01% menjadi US$431,59 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$501,96 juta. 

Adapun penjualan tersebut ditopang oleh penjualan ekspor sebesar US$399,33 juta dan penjualan domestik sebesar US433,16 juta. Rincian pembeli dan jumlah penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah Adidas Sourcing Ltd dan Uniqlo masing-masing sebesar US$71,75 juta dan US461,86 juta. 

Di sisi lain, PBRX mencatatkan beban pokok sebesar US$382,41 juta atau setara dengan Rp5,92 triliun atau lebih rendah 13,75% dibandingkan periode yang sama tahun lali sebesar US$443,38 juta. Kontribusi beban pokok terbesar disumbang oleh bahan baku yang tercatat sebesar US$301,21 juta. 

PBRX juga membukukan rugi selisih kurs sebesar US$937.406 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu rugi sebesar US$50.168. 

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$2,45 juta atau setara dengan Rp38,06 miliar. Laba tersebut anjlok 80,64% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$12,69 juta. 

Kemudian Liabilitas tercatat sebesar US$364 juta lebih rendah dibandingkan periode akhir tahun 2022 sebesar US$383,62 juta. Rinciannya liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US4207,66 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$156,33 juta. 

Sementara itu total ekuitas tercatat sebesar US$332,29 juta sehingga total aset yang tercatat yaitu sebesar US$696,30 juta lebih rendah dibandingkan dengan periode Desember 2022 yang tercatat sebesar US$724,64 juta. 

Di sisi lain, Fitch Ratings menurunkan peringkat OPBRX setelah gagal membayar amortisasi sebesar US$5 juta atau sekitar Rp75 miliar, dengan asumsi kurs Rp15.000 atas pinjaman sindikasinya sebesar US$124 juta, yang jatuh tempo pada 27 September 2023. 

PBRX mengklaim Fitch menurunkan rating Perseroan karena belum adanya perjanjian tertulis untuk perpanjangan pembiayaan kembali atas fasilitas sindikasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 kuartal yaitu 31 Desember 2023 dan juga belum dilakukannya angsuran periode September 2023.

“Hal ini merupakan bagian dari proses dalam rangka perpanjangan/pembiayaan kembali atas fasilitas sindikasi yang akan jatuh tempo di Desember 2023,” tulis manajemen, dikutip Kamis (2/11/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper