Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba INDY Turun, Rekomendasi Analis 50:50 Antara Beli dan Tahan

PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan penurunan laba bersih INDY turun menjadi Rp1,49 triliun per kuartal III/2023.
Annisa Kurniasari Saumi,Redaksi
Kamis, 2 November 2023 | 18:30
RUPS PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyetujui pembagian dividen final sebesar US$73,16 juta atau setara Rp1,08 triliun dan Rp208 per saham. /Indika
RUPS PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyetujui pembagian dividen final sebesar US$73,16 juta atau setara Rp1,08 triliun dan Rp208 per saham. /Indika

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan penurunan laba bersih INDY turun menjadi Rp1,49 triliun per kuartal III/2023. Konsensus analis di Bloomberg pun sama kuat antara rekomendasi beli dan tahan saham INDY.

Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 1 November 2023, sebanyak 3 analis atau 50% merekomendasikan beli saham INDY. Sementara itu, 3 analis lainnya atau 50% merekomendasikan tahan.

Target harga saham INDY selama 12 bulan ke depan berada di level Rp2.437 dengan harga terakhir di level Rp1.610. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil INDY sebesar 51,4%.

Beberapa rekomendasi beli atau buy saham INDY datang dari analis Henan Putihrai Sekuritas dengan target price (TP) di level Rp2.910, dan Citigroup Sekuritas Indonesia dengan TP Rp2.750. Verdhana Sekuritas Indonesia juga merekomendasikan beli dengan TP Rp2.510.

Sementara itu, beberapa rekomendasi tahan atau hold datang dari analis Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia dengan masing-masing TP di level Rp2.700 dan Rp2.200. Selain itu, terdapat Sinarmas Sekuritas yang juga merekomendasikan buy dengan TP Rp2.100.

Di sisi lain, laba bersih INDY turun menjadi US$93,8 juta atau setara Rp1,49 triliun (kurs Rp15.884 per dolar AS).

Dalam laporan keuangannya, INDY membukukan pendapatan senilai US$2,29 miliar atau setara Rp36,5 triliun hingga kuartal III/2023. Pendapatan ini turun 26,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,13 miliar.

Di sisi lain, pos beban pokok pendapatan INDY juga tercatat turun 9,19% menjadi US$1,85 miliar, dari US$2,04 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Akan tetapi, penurunan beban ini belum mampu membuat laba bruto INDY meningkat pada 9 bulan 2023. Laba kotor INDY turun hingga 59,52% menjadi US$439,7 juta, dari sebelumnya sebesar US$1,08 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Hasil tersebut membuat laba bersih INDY ikut tergerus hingga 72,27%. Laba bersih INDY turun dari US$338,3 juta, menjadi US$93,8 juta atau setara Rp1,49 triliun.

Adapun hingga akhir September 2023, jumlah aset INDY turun menjadi US$3,12 miliar, dari sebelumnya US$3,59 miliar per akhir Desember 2022.

Jumlah liabilitas INDY ikut turun dari US$2,2 miliar di akhir 2022, menjadi US$1,76 miliar di akhir kuartal III/2023. Sementara itu, total ekuitas INDY naik tipis hingga 9 bulan 2023 menjadi US$1,36 miliar, dari sebelumnya US$1,34 miliar di tahun penuh 2022. (Daffa Naufal Ramadhan)

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper