Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medco Energi (MEDC) Raih Pendapatan Rp25,86 Triliun Kuartal III/2023

Medco Energi Internasional (MEDC) mencatatkan laba bersih anjlok 39,54% dan pendapatan turun 4,50% secara tahunan pada kuartal III/2023.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Afiliasi Arifin Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) membukukan pendapatan sebesar US$1,66 miliar atau setara Rp25,86 triliun (kurs jisdor Rp15.487 per dolar AS) per September 2023. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, MEDC mencatatkan total pendapatan sebesar US$1,66 miliar. Capaian tersebut turun 4,50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,74 miliar. 

Pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$1,63 miliar dan pendapatan keuangan sebesar US$33,75 juta. Kontrak dengan pelanggan meliputi penjualan migas, kontrak konstruksi, kontrak penjualan listrik, operasi dan jasa pelayaran serta jasa lainnya. 

Chief Executive Officer MEDC Roberto Lorato mengatakan laporan kuartalan ini merupakan hasil operasional yang solid dan hasil keuangan yang baik. 

“Laporan cadangan terbaru yang menunjukkan peningkatan cadangan Natuna dan Corridor adalah hasil dari kemampuan Medco Energi dan investasi berkelanjutan dalam aset berkualitas tinggi kami. Untuk menambah nilai, kami akan terus berfokus pada kepemimpinan biaya dan pengiriman proyek kelas satu,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (2/11/2023). 

Meski pendapatan turun, beban pokok MEDC justru naik. Per September 2023, MEDC membukukan beban pokok sebesar US$937,15 juta atau setara dengan Rp14,51 triliun. Beban ini naik 8,81% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar US$861,22 juta. 

Naiknya beban pokok ini disebabkan adanya pembengkakan pada beban pokok penjualan tenaga listrik dari sebelumnya hanya US$34,35 juta menjadi US$162,48 juta. 

Alhasil laba kotor tercatat sebesar US$732,67 juta atau setara Rp11,34 triliun. Laba kotor ini tergerus 17,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$887,36 juta.

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk MEDC tercatat sebesar US$242,37 juta atau setara Rp3,75 triliun. Laba tersebut anjlok 39,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$400,92 juta. 

Adapun untuk liabilitas, MEDC membukukan total kewajiban sebesar US$4,83 miliar lebih rendah dibandingkan akhir periode 2022 yang tercatat sebesar US$5,18 miliar. Rinciannya liabilitas jangka pendek sebesar US$1,23 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar US$3,59 miliar. 

Kemudian ekuitas MEDC tercatat sebesar US$1,99 miliar dengan total aset sebesar US$6,83 miliar lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2022 sebesar US$6,93 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper