Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 1,31% ke 6.663, Saham BBRI, BBCA hingga MEDC Jadi Penekan

IHSG anjlok 1,31% ke level 6.663 di tengah pelemahan saham emiten big caps seperti BBRI, BBCA hingga MEDC.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (1/11/2023) anjlok 1,31% di tengah pelemahan saham emiten big caps seperti BBRI, BBCA hingga MEDC.

Pukul 10.00 WIB, IHSG anjok 1,31% atau 88,48 poin ke level 6.663,72. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.656-6.773.

Terpantau 382 saham melemah, 142 saham naik, dan 168 saham stagnan. Total tranaksi mencapai Rp3,74 triliun dan kapitalisasi pasar Rp10.429 triliun.

Sejumlah saham menjadi penekan IHSG. Saham BBRI misalnya, anjlok 2,02% menjadi Rp4.860 per saham. kemudian saham BREN juga turun 0,66% ke posisi Rp4.550 per saham. Padahal, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu itu menjadi penopang utama IHSG sepanjang 2023, meski baru IPO.

Selain itu, saham BBCA turun 1,43% ke Rp8.625. Saham Big Cap lainnya yang melemah ialah MEDC yang ambles 8,24%, ADRO turun 5,47%, AMMN turun 1,92%, dan INKP turun 10,68%.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan secara teknikal IHSG membentuk pola dragonfly doji pada perdagangan kemarin. Bersamaan pergerakan tersebut, Stochastic RSI membentuk golden cross pada pivot area (50%). MACD membentuk golden cross dengan konfirmasi rebound ke atas 6.750.

“Dengan konfirmasi rebound ke atas 6.750, IHSG berpotensi lanjutkan rebound ke kisaran 6.800,” jelas Valdy. 

Menurut Valdy, kali ini, sentimen dari AS dan Eropa cenderung lebih positif dari sentimen regional. Japan industrial production turun 4,6% yoy di September 2023, lebih dalam dari -4,4% yoy di Agustus 2023. Realisasi indeks manufaktur Tiongkok turun ke 49,5 di Oktober 2023, lebih rendah dari ekspektasi dan periode September 2023 di 50,2.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data indeks manufaktur dan inflasi di Oktober 2023. Indeks manufaktur diyakini masih bertahan di atas 50 di Oktober 2023.

Sementara inflasi diperkirakan naik ke 2,6% yoy di Oktober 2023. Meski naik, inflasi berada dalam rentang asumsi APBN 2023 di 2%-4% yoy.

Sejalan dengan asumsi tersebut, Valdy merekomendasikan beberapa saham, di antaranya BRPT, INKP, TKIM, AKRA, SMGR dan TOWR.

Terpisah, Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan IHSG terlihat melakukan rebound disertai volume untuk menguji resistance garis MA5.

“Jika mampu breakout resistance garis MA5 maka akan melanjutkan kenaikan menuju resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya,” katanya dalam riset harian. 

Adapun range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6.690 hingga 6.810.

_____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper