Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Acset Indonusa (ACST) Rugi Rp151 Miliar kala Pendapatan Naik 100%

Emiten konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih membukukan rugi bersih hingga kuartal III/2023, kendati pendapatan melonjak hingga 100%.
Sebuah crane tengah beroperasi di proyek Wisma Pertamina. Proyek tersebut  digarap oleh PT Acset Indonusa Tbk. pada 2018./acset
Sebuah crane tengah beroperasi di proyek Wisma Pertamina. Proyek tersebut digarap oleh PT Acset Indonusa Tbk. pada 2018./acset

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih membukukan rugi bersih hingga kuartal III/2023, kendati pendapatan melonjak signifikan hingga 100%.

Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, rugi setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp151,22 miliar hingga 30 September 2023. Namun rugi bersih itu menyusut 33,36% dibandingkan periode sama 2022 yang rugi sebesar Rp226,96 miliar.

Pada saat bersamaan, pendapatan perseroan justru melonjak sekitar 100% yoy menjadi Rp1,58 triliun, dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp793,76 miliar.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan ACST ditopang dari segmen konstruksi sebesar Rp1,44 triliun, diikuti jasa penunjang konstruksi sebesar Rp135,91 miliar, dan perdagangan atau trading Rp41,03 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp39,68 miliar.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok ACST juga ikut terkerek 69,2% menjadi Rp1,56 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp922,69 miliar.

Namun, ACST berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp19,16 miliar hingga kuartal III/2023, dibanding periode 9 bulan 2022 yang menderita kerugian sebesar Rp128,93 miliar.

Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode ACST turun 8,99% menjadi Rp365,32 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp401,44 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset ACST tumbuh menjadi Rp2,57 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp2,11 triliun.

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp2,05 triliun dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp1,44 triliun. Sedangkan ekuitas turun menjadi Rp518,38 miliar, dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp670,99 miliar.

Diberitakan sebelumnya, Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) berkongsi dengan Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), dan emiten BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) melalui konsorsium PT Jakarta Metro Exspressway (JKTMetro) meraih konsesi tol JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami selama 45 tahun.

Pemerintah memberikan izin untuk kongsi ACST, META, dan ADHI, untuk mengelola tol JORR-E selama 45 ][ptahun, termasuk masa konstruksi untuk mengoperasikan serta memungut tarif tol dari penggunanya, sesuai, p.[]dengan ketentuan dalam perjanjian konsesi. Total nilai investasi Tol JORR-E sebesar Rp21,3 triliun.1cv,b.n8m

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper