Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Adi Sarana (ASSA) Milik TP Rachmat Turun Jadi Rp118,2 Miliar

Emiten TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan per kuartal III/2023.
Motor listrik yang digunakan oleh kurir AnterAja./istimewa
Motor listrik yang digunakan oleh kurir AnterAja./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi dan logistik milik konglomerat TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan per kuartal III/2023. Salah satu penyebabnya yaitu bisnis kurir AnterAja sudah tidak lagi menjadi kontributor pendapatan terbesar untuk ASSA.

Berdasarkan laporan keuangan di laman resmi BEI, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASSA turun 9,9% secara year-on-year (yoy) hingga 30 September 2023 menjadi Rp118,26 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp131,27 miliar.

Terkikisnya laba bersih ASSA sejalan dengan menurunnya pendapatan 25,26% yoy menjadi Rp3,46 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,62 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan ASSA ditopang dari penyewaan kendaraan sebesar Rp1,51 triliun, diikuti jasa pengangkutan atau ekspress Rp1,14 triliun, dan penjualan kendaraan bekas sebesar Rp776,36 miliar.

Selanjutnya, segmen logistik berkontribusi sebesar Rp416,02 miliar, diikuti jasa lelang sebesar Rp140,56 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp179,78 juta. Adapun, pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi antar-segmen operasi sebesar Rp528,22 miliar.

Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan, kontribusi bisnis rental mobil korporasi terhadap pendapatan ASSA telah mencapai 40%, menggantikan posisi AnterAja sebagai kontributor terbesar.

Selain itu, dia bilang, perseroan berupaya melakukan efisiensi biaya selama 9 bulan pertama 2023 ini. ASSA berhasil menurunkan biaya operasional atau opex sebesar 5,4% yoy menjadi Rp598,4 miliar dari Rp632,4 miliar pada periode yang sama tahun 2022.

"Jadi, sekalipun pada periode ini perseroan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 25,3% yoy menjadi Rp3,5 triliun sebagai konsekuensi dari konsolidasi pendapatan  AnterAja, ASSA tetap berada pada jalur pertumbuhan kinerja positif dengan prospek bisnis yang menjanjikan," ujar Prodjo dalam keterangannya dikutip Senin, (30/10/2023).

Adapun, ASSA berhasil memangkas beban pokok 30,53% menjadi Rp2,62 triliun, dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp3,77 triliun. Alhasil, laba bruto turun 2,10% menjadi Rp839,77 miliar.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir tahun ASSA turun 18,46% menjadi Rp688,27 miliar, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp844,10 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset ASSA turun tipis menjadi Rp7,24 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp7,26 triliun.

Liabilitas perseroan turun menjadi Rp4,59 triliun, dibanding akhir 2022 sebesar Rp4,79 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp2,65 triliun dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp2,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper