Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 11,72 Juta, Reksa Dana jadi Penopang

KSEI mencatatkan pertumbuhan jumlah investor pasar modal sebanyak 11,72 juta ditopang oleh pertumbuhan investor reksa dana sebesar 14,47%.
KSEI mencatatkan pertumbuhan jumlah investor pasar modal sebanyak 11,72 juta ditopang oleh pertumbuhan investor reksa dana sebesar 14,47%. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
KSEI mencatatkan pertumbuhan jumlah investor pasar modal sebanyak 11,72 juta ditopang oleh pertumbuhan investor reksa dana sebesar 14,47%. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan pertumbuhan jumlah investor pasar modal sebanyak 11,72 juta ditopang oleh pertumbuhan investor reksa dana sebesar 14,47% dalam 10 bulan terakhir.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyampaikan bahwa investor pasar modal mengalami pertumbuhan yang konsisten selama beberapa tahun terakhir.

“Jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat di KSEI berdasarkan single investor identification (SID) telah mencapai
11,72 juta sampai dengan September 2023. Pertumbuhan investor selama sekitar 10 bulan terakhir ditopang oleh pertumbuhan investor reksa dana sebesar 14,47% dan investor Surat Berharga Negara (SBN) 15,45%. Pertumbuhan juga dicatatkan oleh investor saham selama sekitar 10 bulan terakhir yang meningkat 13,27%”, ungkap Samsul dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (28/10/2023).

Secara rinci, jumlah investor pasar modal terdiri dari 5,02 juta investor saham, 10,99 juta investor Reksa Dana, dan 959 ribu investor surat berharga negara (SBN). Jika digabung dengan SID peserta tabungan perumahan rakyat (Tapera), maka total jumlah SID telah mencapai 16 juta. Jumlah investor pasar modal Indonesia tumbuh 13,76% dari tahun sebelumnya 10,31 juta.

Sementara itu dari sisi demografi, data KSEI per September 2023 menunjukkan bahwa investor pasar modal di Indonesia masih didominasi oleh milenial dan gen Z dengan usia 30 tahun ke bawah dan 31—40 tahun dengan jumlah mencapai lebih dari 80%. Hal tersebut sejalan dengan tingkat pendidikan investor yang didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan jumlah 60,28%.

Kepemilikan aset investor muda cenderung meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal ini memperlihatkan peningkatan antusiasme investor muda. Dari sisi pekerjaan, 32,86% investor merupakan pegawai, disusul dengan pelajar sebesar 26,50%.

Sedangkan untuk data kinerja operasional, nilai aset yang tercatat di sistem utama central depository and book-entry settlement system (C-BEST) meningkat 6% dari tahun lalu menjadi Rp7.120 triliun. Peningkatan tersebut sejalan dengan nilai kapitalisasi pasar serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Selain itu, KSEI mencatatkan frekuensi pemindahbukuan efek sebanyak 3,9 juta kali atau meningkat 48,85% dari tahun sebelumnya, serta nilai pemindahbukuan efek sebesar Rp4.201 triliun.

Frekuensi distribusi tindakan korporasi adalah sebanyak 5.940 kali di tahun 2023, meningkat sebesar 8,61% secara year-on-year. Untuk reksa dana, asset under management (AUM) mengalami mengalami sedikit penurunan sebesar 0,07% menjadi Rp797 triliun.

Tercatat jumlah frekuensi subscription dan redemption Reksa Dana sebanyak 19,5 juta kali, mengalami penurunan dari September 2022 sebesar 13,07%, meskipun dari sisi nilai subscription dan redemption reksa dana naik 3% dari September 2022 sebesar Rp664 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper