Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Sekuritas Targetkan IHSG 7.180 Akhir 2023, Simak Sektor Pilihannya

Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG dapat mencapai level 7.180 sampai akhir tahun dengan pilihan sektor di consumer staples dan telekomunikasi.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG dapat menyentuh leval 7.180 hingga akhir tahun 2023. Mandiri Sekuritas melihat terdapat beberapa sektor saham yang dapat dicermati oleh investor. 

Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan pihaknya memprediksi IHSG di akhir tahun ini masih pada level 7.180. Hingga saat ini, IHSG juga masih resilien. 

"Kita lihat kenapa IHSG masih bisa naik ke 7.180, karena IHSG secara valuasi masih sangat-sangat murah karena price to earning ratio-nya 13x-13,5x," kata Adrian dalam Capital Market Summit Expo (CMSE) 2023, Jumat (27/10/2023). 

Dengan hal ini, jika terjadi gonjang-ganjing di global, maka dampak ke IHSG tidak akan signifikan karena secara valuasi IHSG sudah sangat menarik. 

Dia melanjutkan berakhirnya pengetatan moneter memang akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi era suku bunga tinggi masih akan bertahan. Mandiri Sekuritas juga meyakini jika suku bunga BI bisa mulai turun sebanyakk 50 basis points mulai Mei atau Juni 2024. 

Menyikapi situasi seperti ini, sampai kuartal IV/2023 dan kuartal I/2024, Mandiri Sekuritas cenderung memilih saham pada sektor consumer staples, telco, selektif di perbankan, dan sedikit saham komoditas. 

"Untuk 2-3 bulan ke depan kami lebih memilih masuk ke consumer staples dan telco, karena tantangannya adalah pertumbuhan dari sisi laba bersih IHSG tahun ini sedang transisi menjadi single digit growth," ujarnya.

Dia juga menuturkan dari sisi investor sedang terjadi pricing in, karena pertumbuhan sudah mulai turun akibatnya hilangnya efek commodity boom, serta kebijakan fsikal dan moneter yang diperketat saat ini.

Adapun ketika The Fed mulai berhenti menaikkan suku bunga, Mandiri Sekuritas cenderung menyukai saham-saham yang sensitif suku bunga seperti growth companies, perusahaan menara, properti, yang menurut Adrian bisa mendapatkan benefit di 2024. 

"Harusnya di 2024 bisa positioning di long duration asset seperti surat utang pemerintah, growth stock, dan emas itu bisa menguntungkan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper