Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Bahan Baku Mahal, Kalbe Farma (KLBF) Buka Peluang Naikkan Harga Produk

Menurut Kalbe Farma (KLBF) harga produk memang dapat dilakukan secara efektif jika harga bahan baku naik signifikan.
Dari Kiri ke Kanan - Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy, Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, dan Direktur Kalbe Farma dalam konferensi pers pemaparan hasil rapat umum pemegang saham (RUPST) di Kalbe Business Innovation Center, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023)/ Bisnis-Iim F. Timorria
Dari Kiri ke Kanan - Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy, Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, dan Direktur Kalbe Farma dalam konferensi pers pemaparan hasil rapat umum pemegang saham (RUPST) di Kalbe Business Innovation Center, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023)/ Bisnis-Iim F. Timorria

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mengungkapkan kemungkinan untuk menaikkan harga produk seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) selama beberapa waktu ke belakang. 

Corporate External Communication Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan, pihaknya memang tak menutup kemungkinan untuk mengerek harga produk di tengah pelemahan rupiah yang mana hal tersebut berdampak pada melonjaknya biaya impor bahan baku. 

Namun demikian, Hari menegaskan bahwa langkah itu akan dilakukan secara selektif untuk produk KLBF yang berdasarkan komposisi bahan bakunya mayoritas menggunakan bahan impor. 

"Kenaikan harga produk memang dapat dilakukan secara efektif jika harga bahan baku naik signifikan. Tentunya juga dengan memerhatikan daya beli masyarakat dan tren belanja konsumen," ujar dia kepada Bisnis, Selasa (24/10/2023). 

Adapun, salah satu emiten farmasi terbesar Tanah Air ini diketahui masih menggunakan sekitar 90% bahan baku impor dalam proses pembuatan barang yang diproduksinya. Sebagian besar bahan baku yang diimpor perseroan merupakan jenis bahan aktif obat atau Active Pharmaceutical Ingredients (API) serta bahan baku untuk produk dairy

Mayoritas kebutuhan bahan baku tersebut diimpor Kalbe Farma dari berbagai negara di Asia, Australia, hingga Eropa. 

Selain itu, dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, perseroan terus mengoptimalkan pengembangan produk dengan bahan baku lokal, seperti obat-obatan herbal maupun produk biosimiliar. 

Komitmen perseroan untuk memperbesar porsi penggunaan bahan baku dalam negeri pun terlihat dari peluncuran obat Anemia bernama Efepoetin Alfa (Efesa) yang seluruh bahan baku dan proses pengembangannya dilakukan di Indonesia. 

Efesa menjadi obat anemia pertama di dunia yang dapat dikonsumsi oleh penderita penyakit ginjal kronis. Produk yang baru saja mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ini pun juga akan diekspor ke berbagai negara Asean, Timur Tengah, hingga Eropa. 

"Efesa merupakan salah satu contoh produk biologic yang diproduksi secara lokal. Perusahaan ke depannya juga akan sangat terbuka untuk kolaborasi supply dengan berbagai pihak untuk menjaga sustainability bisnis," sambung Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper