Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham Vale (INCO) yang Kejar Produksi 70 Ribu Ton

Binaartha Sekuritas memberikan rekomendasi buy saham INCO dengan target harga di Rp7.585 per saham.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menargetkan produksi nikel 70.000 ton hingga akhir tahun ini. Saham INCO dinilai memiliki prospek menarik meskipun tertekan harga nikel yang melemah. 

Analis Binaartha Sekuritas Revita Dhiah Anggrainy menjelaskan INCO secara umum masih memiliki potensi dan prospek yang bagus di tengah penurunan harga nikel dan volatilitas harga. Hal tersebut disebabkan INCO yang terus berfokus pada peningkatan produksi dan efisiensi biaya tiap tahun. 

“Kami pemproyeksikan cost INCO turun 13,7% per ton nikel sepanjang 2023. Target kami menjadi US$10.007 per ton,” jelasnya, Kamis (19/10/2023).  

Revita mengatakan untuk ekspansi smelter, INCO sejak dulu memiliki smelter di Pomala dengan kadar nikel 78% dan smelter Bahopi unturk produksi nikel dalam matte dengan kadar 95%. Pada peningkatan ekspansi kapasitas, kara Revita, progress di Pomala terkait smleter dengan sistem HPAL untuk mengubah biji nikel limonite untuk kebutuhan EV juga dalam tahap perizinan sedangkan Bahodapi nikel saprolite untuk bahan baku stainless steel.

“Progres [smelter] katanya 2 tahun lagi, masih menarik,” jelasnya. 

Seperti yang diketahui, INCO menargetkan produksi nikel sepanjang 2023 sebesar 70.000 metrik ton. Sepanjang sembilan bulan tahun ini, INCO melaporkan produksi nikel sebanyak 61.644 ton atau jika dihitung sepanjang kuartal III/2023 INCO memproduksi nikel sebanyak 17.513 metrik ton.  

Secara year-on-year, produksi nikel INCO sepanjang sembilan bulan naik 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang hanya memproduksi sebanyak 43.907 ton nikel. 

Sementara itu, INCO berpotensi meningkatkan kapasitas produksi nikel dalam matte menjadi 90.000 ton per tahun seiring dengan selesainya pengembangan kembali Tanur (Furnace) 4. 

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto menyebutkan kembali beroperasinya furnace 4 bahkan menjadi salah satu penopang produksi INCO yang nantinya diharapkan dapat mencapai 90.000 ton. Namun target 90.000 ton bukan pada tahun ini.   

“F4 [furnace 4] rebuild hanya salah satu faktor, target 90.000 ton masih harus direncanakan dan budgeting terlebih dahulu,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (18/10/2023). 

Bernardus menjelaskan INCO menargetkan produksi bisa mencapai 90.000 metrik ton dengan beberapa faktor pendukung seperti beroperasinya furnance secara optimal, nickel grade yang tinggi, availability dan utilisasi alat yang optimal.

Seiring dengan protensi produksi dan biaya produksi, Binaartha Sekuritas memberikan rekomendasi buy saham INCO dengan target harga di Rp7.585 per saham. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham INCO berada di level Rp5.775 per saham atau naik 0,43%. 

Sepanjang perdagangan saham INCO bergerak di level Rp5.600 hingga Rp5.775 per saham. Adapun kapitalisasi pasar tercatat sebesar 57,38 triliun. 

_____________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper