Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Tembus Rp15,18 Triliun, Intip Racikan Reksa Dana Panin AM

Panin Asset Management mencatatkan dana kelolaan nasabah (AUM) Rp15,18 triliun per September 2023. Intip racikan mujarab reksadana Panin AM.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Manajer investasi PT Panin Asset Management (Panin AM) mencatatkan dana kelolaan nasabah atau Asset Under Management (AUM) senilai Rp15,18 triliun hingga akhir September 2023.

Berdasarkan laman resmi Reksa Dana Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir September 2023, total penyertaan unit reksa dana nasabah di Panin Asset Management (AM) tembus 11,93 miliar unit.

Kendati demikian, NAB reksa dana Panin AM turun tipis 0,60% secara month-over-month (MoM) jika dibandingkan dengan NAB pada Agustus 2023 yang sebesar Rp15,27 triliun.

Namun jika dibandingkan dengan periode September 2022 yang mencatatkan NAB sebesar Rp14,81 triliun, maka dana kelolaan Panin AM naik 2,54% persen secara year-on-year (YoY).

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, saat ini pengelolaan portofolio reksa dana pendapatan tetap Panin AM sedang overweight di obligasi pemerintah yang memiliki tenor menengah panjang.

"Kami memanfaatkan momen untuk menunggu penurunan suku bunga acuan yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2024," ujar Rudiyanto kepada Bisnis, Rabu, (18/10/2023).

Adapun, Bank Indonesia (BI) saat ini masih menahan suku bunga acuan atau BI7DRR di level 5,75%. Sejumlah pelaku pasar memprediksi suku bunga BI masih akan ditahan di level tersebut pada RDG BI 19 Oktober 2023.

Adapun Rudi mengatakan, Panin AM memiliki empat produk reksa dana pendapatan tetap dengan karakteristik dan racikan yang berbeda-beda. Misalnya, untuk produk Panin Dana Pendapatan Utama memiliki porsi obligasi pemerintah 10%-30% dalam portofolio.

Selanjutnya, produk Panin Dana Pendapatan Berkala memiliki porsi obligasi pemerintah 30%-50% dalam portofolio. Kemudian untuk reksa dana Panin Dana Utama Plus 2 porsi obligasi pemerintah 40%-70% dalam portofolio.

"Sedangkan untuk produk Panin Gebyar Indonesia II, porsi obligasi pemerintah 100% dalam portofolio," katanya.

Adapun, berdasarkan data Bloomberg, terdapat Rp16,24 triliun dan US$47,5 juta obligasi korporasi, dan Rp2,26 triliun serta US$5 juta MTN yang jatuh tempo hingga akhir tahun. Rudi mengatakan, dampak nilai jatuh tempo itu terhadap reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang dapat diinvestasikan kembali ke seri yang lain.

Sebagai informasi, secara kumulatif OJK mencatat NAB reksa dana sebesar Rp509,73 triliun pada September 2023. Meski demikian, NAB tersebut turun 1,34% MoM dibandingkan Agustus 2023 yang mencatatkan NAB sebesar Rp516,68 triliun.

Sementara itu, sepanjang 2023 NAB reksa dana kumulatif turun 0,58% secara year-to-date (ytd) dibandingkan posisi Januari 2023 sebesar Rp512,70 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper