Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Otoparts (AUTO) Hadapi Kendala di Negara Tujuan Ekspor, Ini Sebabnya

Mayoritas negara tujuan ekspor Astra Otoparts (AUTO) merupakan negara-negara berkembang sehingga belum sepenuhnya pulih dari pandemi.
(kiri-kanan) Direktur Astra Otoparts Lay Agus, Direktur Astra Otoparts Tujuh Martogi Siahaan, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim, Presiden Komisaris Astra Otoparts Gidion Hasan, Direktur Astra Otoparts Ronny Kusgianta, Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya, Direktur Astra Otoparts Heru Harsana, dan Direktur Astra Otoparts Kusharijono setelah RUPST 11 April 2023/Dok.AUTO.
(kiri-kanan) Direktur Astra Otoparts Lay Agus, Direktur Astra Otoparts Tujuh Martogi Siahaan, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim, Presiden Komisaris Astra Otoparts Gidion Hasan, Direktur Astra Otoparts Ronny Kusgianta, Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya, Direktur Astra Otoparts Heru Harsana, dan Direktur Astra Otoparts Kusharijono setelah RUPST 11 April 2023/Dok.AUTO.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mengatakan sejumlah negara tujuan ekspor perseroan sedang mengalami kendala. Hal tersebut diungkapkan di tengah kondisi ketidakpastian geopolitik global, salah satunya perang antara Israel-Hamas yang kian memanas.

Menilik laporan keuangan semester I/2023, pendapatan AUTO dari ekspor pihak ketiga sebesar Rp530,80 miliar. Meski demikian, kinerja ekspor AUTO terpantau turun 28,91% secara year-on-year (yoy) dibanding semester I/2022 sebesar Rp746,73 miliar.

Kegiatan distribusi ekspor AUTO meliputi beberapa negara termasuk di Asia, Timur Tengah, Amerika, Eropa dan Afrika. Adapun, AUTO memproduksi berbagai suku cadang untuk kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, termasuk untuk kendaran listrik seperti part untuk transmisi dan cooling system.

Direktur AUTO Wanny Wijaya mengatakan, mayoritas negara tujuan ekspor perseroan merupakan negara-negara berkembang sehingga belum sepenuhnya pulih dari pandemi.

"Ditambah berbagai kondisi ekonomi global seperti kenaikan suku bunga dan volatilitas nilai tukar yang menyebabkan terjadinya kendala di beberapa tujuan ekspor kami," ujar Wanny kepada Bisnis, Selasa, (17/10/2023).

Sebagaimana diketahui, gejolak perang antara Israel-Hamas di Timur Tengah turut berdampak kepada harga minyak dunia, harga emas global, hingga volatilitas nilai tukar mata uang. Di lain sisi, kondisi pasar otomotif dalam negeri pada September 2023 tengah mengalami penurunan penjualan baik mobil maupun sepeda motor.

Menilik penjualan mobil nasional, data Gaikindo mencatat penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) pada September 2023 mencapai 79.883 unit atau turun 10,1% (month-to-month/mtm) dibandingkan Agustus 2023 yang mencapai 88.878 unit. 

Jika dibandingkan dengan September 2022 yang sebanyak 99.986 unit, maka penjualan mobil secara wholesales mengalami penurunan 20,1% secara year-on-year (yoy). Secara kumulatif, sepanjang Januari-September 2023 angka penjualan mobil nasional tembus 755.173 unit. 

Sementara itu untuk penjualan sepeda motor, data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan motor turun 4,57% mtm dari 534.379 unit pada Agustus menjadi 509.946 unit pada September 2023. Dibandingkan dengan September 2022 yang sebanyak 514,460 unit, penjualan motor juga turun tipis 0,87% yoy.

"Proyeksi kinerja kami masih in-line dengan target kami, baik itu target asosiasi dari Gaikindo maupun AISI untuk bisnis manufaktur kami, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk bisnis perdagangan," ucap Wanny.

Kendati demikian, AUTO belum dapat membeberkan proyeksi kinerja hingga akhir tahun, karena masih menunggu rilis laporan keuangan kuartal III/2023. Adapun, AUTO mencatatkan laba bersih Rp801,55 miliar, dan pendapatan Rp9,38 triliun pada semester I/2023.

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, kinerja AUTO diprediksi moncer hingga akhir tahun seiring dengan pemulihan pasca-pandemi dan tingginya mobilitas yang membuat permintaan suku cadang kendaraan dapat meningkat.

"Tingginya mobilitas masyarakat berpotensi meningkatkan revenue dari AUTO karena kendaraan yang terus dipakai juga perlu untuk perawatan sehingga permintaan sparepart untuk kendaraan bisa meningkat," kata Azis kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023).

Kiwoom Sekuritas merekomendasikan buy on weakness untuk saham AUTO di rentang Rp2.840 hingga Rp2.880, dengan target harga Rp3.040 hingga Rp3.170.

Di lain sisi, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan investor untuk trading buy saham AUTO dengan level support Rp2.780 per saham. 

"Rekomendasi trading buy untuk saham AUTO dengan support Rp2.780 dan level resisten Rp3.040. Target price Rp3.100-Rp3.200," ujar Herditya kepada Bisnis.

Sepanjang tahun berjalan, saham AUTO sudah menguat 99,30% year-to-date (ytd) dari posisi Rp1.445 pada 2 Januari 2023, ke level Rp2.880 pada Selasa, (17/10/2023).

_______________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper