Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samudera Indonesia (SMDR) Bakal Tambah Minimal 6 Kapal Tahun 2024

Samudera Indonesia (SMDR) akan menambah minimal 6 kapal baru pada tahun 2024.
Armada PT Samudera Indonesia Tbk./samudera.id
Armada PT Samudera Indonesia Tbk./samudera.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) menyampaikan akan menambah minimal sejumlah 6 kapal pada tahun 2024.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia mengatakan tahun ini SMDR berencana menambah sebanyak 11 kapal baru. Hingga kuartal III/2023, telah ada 9 kapal baru yang diterima SMDR.

"Untuk kapal nomor 10 minggu depan. Jadi masih sesuai rencana," kata Bani ditemui di Kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Dia melanjutkan untuk tahun depan, SMDR memiliki rencana untuk menambah minimal 6 kapal baru. Menurutnya, dua kapal akan berasal dari Jepang dan 4 kapal lainnya berasal dari China.

Bani juga mengatakan, jumlah kapal baru di tahun depan masih bisa bertambah lagi di tahun depan.

"Minimal ada 6 yang dalam proses pembangunan. Itu belum termasuk kalau ada tambahan kapal," tuturnya.

Lebih lanjut, Bani memandang kinerja SMDR hingga kuartal IV/2023 lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Menurutnya, kinerja SMDR di sisa tahun ini masih cukup menantang.

Bani juga memperkirakan dibandingkan tahun lalu, kinerja pendapatan dan laba bersih SMDR akan lebih rendah. Akan tetapi, hasil kinerja SMDR menurutnya masih akan positif.

Sementara itu, untuk tahun depan Bani melihat kinerja SMDR masih akan cukup menantang. Menurutnya, banyak kapal baru yang akan masuk ke pasar dan menekan rate SMDR.

"Jadi ada stabilisasi dulu, penyerapan kapal baru, menggantikan tonase yang lama," ucapnya.

Sebagai informasi, SMDR membukukan pendapatan jasa sebesar US$397,64 juta atau setara dengan Rp5,96 triliun sepanjang semester I/2023 (kurs jisdor 28 Juni 2023 Rp15.000). Pendapatan jasa SMDR turun 27,85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$551,15 juta.

Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$51,74 juta atau setara dengan Rp776,15 miliar. Laba tersebut anjlok 55,30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$115,76 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper