Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Hamas-Israel Bikin Saham BUMN Antam (ANTM) Berkilau

Saham Aneka Tambang (ANTM) menguat sejak harga emas dunia melambung akibat perang Hamas-Israel pecah.
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat sejak harga emas dunia melambung akibat perang Hamas-Israel yang kembali pecah pada 7 Oktober 2023.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sejak ditutup pada level Rp1.705 pada 6 Oktober 2023, harga saham ANTM menguat 7,04 persen menuju posisi Rp1.825 hingga (11/10/2023). Adapun hingga pukul 13.44 WIB, saham ANTM kini melemah 1,38 persen ke Rp1.790.

Penguatan harga saham ANTM tidak terlepas dari dampak perang yang akhirnya menyengat harga emas dunia. Per hari ini, harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi US$1.871,79 per troy ounce, atau tertinggi sejak 29 September 2023.

Harga emas juga terpantau stabil setelah melonjak 1,6 persen pada Senin (9/10). Kenaikan harga emas dipicu oleh meningkatnya permintaan aset lindung nilai atau safe haven akibat serangan mendadak Hamas ke Israel pada akhir pekan lalu.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menuturkan bahwa konflik antara Hamas-Israel dapat menjadi katalis positif bagi emiten emas secara umum.

Secara historis, kata Roger, konflik antara Hamas-Israel yang memang sudah sering terjadi biasanya tidak secara signifikan mempengaruhi pasar dan hanya bersifat sementara. Akan tetapi, konflik yang terjadi saat ini bisa menjadi pengecualian.

“Untuk konflik saat ini, melihat banyaknya korban dari kedua pihak, maka ada tendensi konflik ini bisa lebih besar dari sebelum sebelumnya. Jadi, ada peluang bagi komoditas seperti minyak dan emas untuk terapresiasi,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/10/2023).

Dihubungi terpisah, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menilai penguatan harga emas akibat perang Hamas-Israel merupakan spekulasi para trader untuk memanfaatkan momentum perang, sehingga risiko ketidakpastian meningkat.

Menurutnya, penguatan harga yang disebabkan oleh perang cenderung sangat volatil karena permintaannya didasari oleh motif spekulasi dan usaha menjaga nilai.

“Faktor lamanya perang dan seberapa besar dampaknya menjadi ukuran untuk menentukan lama dan signifikansi terhadap harga emas,” kata Alfred. 

_____ 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper