Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham GOTO Sentuh Rp78 setelah Tuntaskan Private Placement

Level harga Rp78 merupakan level harga terendah saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) selama 2023.
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dibuka stagnan hari ini, pada level Rp79 per saham. 

Saham GOTO tercatat bergerak pada rentang Rp78-Rp80 per saham sesaat setelah pembukaan perdagangan hari ini. Level harga Rp78 menjadi level terendah saham GOTO sejak awal tahun hingga saat ini.

Sebanyak 206,5 juta saham GOTO ditransaksikan hari ini dengan nilai mencapai Rp16,3 miliar sesaat setelah pembukaan. Turunnya harga saham GOTO ini turut membuat kapitalisasi pasar GOTO tergerus menjadi Rp94,9 triliun. 

Saham GOTO tercatat diperdagangkan pada zona merah sejak awal pekan ini. Sebelumnya, di awal pekan ini, Senin (9/10/2023), saham GOTO ditutup pada level Rp83 per saham. 

Sebagaimana diketahui, GOTO tercatat baru saja melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. GOTO menerbitkan sebanyak 17,04 miliar saham baru seri A, dengan pencatatan saham baru hasil private placement dilakukan pada Rabu (11/10/2023). 

Saham private placement ini membuat saham GOTO bertambah menjadi 1,2 triliun saham, dari sebelumnya 1,18 triliun saham. Hal tersebut membuat GOTO menjadi emiten dengan jumlah saham terbanyak di Bursa. 

Sebelumnya, Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan saham GOTO yang masih betah berada dalam zona merah diakibatkan oleh investor yang masih bersikap wait and see terhadap komitmen investasi dari IFC dan Franke & Co.  

"Investor masih bersikap wait and see sambil menunggu kinerja GOTO apakah akan positif dari investasi ini," kata Andhika, Kamis (5/10/2023). 

Selain itu, kata Andhika, investor juga masih melihat The Fed yang masih akan menaikkan suku bunga yang menjadi sentimen negatif untuk sektor teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper