Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham BREN Melambung ARA 25 Persen

Saham BREN, BRPT, MEDC, hingga AMMN ikut bergerak ke zona hijau pada pembukaan IHSG pagi ini. 
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (10/10/2023). Saham BREN, BRPT, MEDC, hingga AMMN ikut bergerak ke zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.01 WIB, IHSG dibuka naik 0,50 persen ke posisi 6.926 dan bertahan di zona hijau. IHSG sempat bergerak di rentang 6.907-6.936 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 244 saham menguat, 146 saham melemah, dan 207 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.466 triliun.

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menjadi salah satu saham yang menguat hari ini, dengan naik 1,02 persen ke level Rp1.490 per saham.

Begitu pula saham BRPT yang naik 0,78 persen ke level Rp1.300, AMMN naik 0,39 persen ke level Rp6.450, hingga BBRI naik 0,49 persen ke level Rp5.150.

Saham pendapatan baru yang listing kemarin,, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga melejit hingga ARA 24,62 persen ke posisi Rp1.215. 

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG berpeluang melanjutkan rebound ke kisaran 6.950, selama bertahan di atas critical level 6.900 di Selasa (10/10/2023). Stochastic RSI dan MACD berpotensi membentuk golden cross memperkuat potensi rebound lanjutan tersebut.

IHSG ditopang oleh realisasi data Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia di 121,7 pada September 2023. Meski turun dari 125,2 pada Agustus 2023, tapi rata-rata IKK masih berada di 124,5 sepanjang Januari-September 2023. 

"Kondisi ini menunjukan bahwa konsumsi domestik masih relatif kuat dan berpotensi menopang laju pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini," kata Phintraco Sekuritas.

Dari eksternal, peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah nampaknya memperkuat kecenderungan wait and see dari mayoritas pelaku pasar global. Kondisi ini turut berdampak pada pelemahan signifikan nilai tukar Rupiah ke Rp15,685 per USD atau naik 0,51 perse per Senin (9/10/2023) sore.

Dengan demikian, kata Phintraco Sekuritas, sebaiknya waspadai saham-saham yang sensitif terhadap pelemahan nilai tukar, seperti perbankan dan kesehatan. Di sisi lain, konflik tersebut berpotensi mendorong kenaikan harga komoditas dalam jangka pendek. 

Menurut Phintraco Sekuritas, pasar dapat mencermati peluang rebound lanjutan pada MEDC, UNTR, ADRO, MDKA, ANTM, AKRA, PGAS, ESSA, dan BIPI. Akan tetapi, rebound Senin (9/10/2023) pada saham-saham tersebut belum didukung ekspansi volume. Oleh sebab itu, tetap waspadai potensi false signal atau jangan terlalu agresif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper