Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Naik, Beda Nasib Saham Prajogo Pangestu BREN, BRPT & TPIA

Saham BREN hingga MEDC ikut bergerak ke zona hijau pada pembukaan perdagangan IHSG hari ini.
Taipan Prajogo Pangestu, pengendali PT Barito Pacific Tbk. (BRPT)/Istimewa.
Taipan Prajogo Pangestu, pengendali PT Barito Pacific Tbk. (BRPT)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin (9/10/2023). Saham BRPT, BREN, hingga MEDC ikut bergerak ke zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 6.888 dan bergerak menguat ke zona hijau. IHSG sempat bergerak di rentang 6.901-6.929 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 182 saham menguat, 120 saham melemah, dan 237 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.457 triliun.

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menjadi salah satu saham dengan peningkatan tertinggi hari ini, dengan naik hingga 7,43 persen ke level Rp1.445 per saham.

Begitu pula saham milik Prajogo Pangestu yang melantai di Bursa hari ini, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang naik 25 persen ke level Rp975 per saham.

Peningkatan harga saham ini juga diikuti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang naik 2,58 persen ke level Rp1.390 per saham pada awal perdagangan. Namun penguatan tak berlangsung lama, saham BRPT berbalik ke zona merah dengan melemah 3,69 persen pada 09.26 WIB, disusul oleh anak usahanya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang turun 1,09 persen. 

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan indeks-indeks Wall Street berbalik menguat di Jumat (6/10/2023) merespon data ketenagakerjaan di AS. Nonfarm payrolls naik ke 336.000 di September 2023 dari 227.000 di Agustus 2023. 

Sementara itu, unemployment rate sebesar 3,8 persen di September 2023. Rebound ini kemungkinan didorong oleh kecenderungan bargain hunting oleh pelaku pasar di AS pasca pelemahan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. S&P 500 tercatat melemah 8 persen dari titik tertingginya sepanjang tahun ini.

"Ketidapastian dari eksternal yang masih cukup tinggi diperkirakan memicu fluktuasi IHSG di rentang 6.890-6.920 di awal pekan ini," tulis Phintraco Sekuritas. 

Sementara itu, untuk sepekan ke depan IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang yang lebih lebar, yaitu 6.850-6.950. Sentimen akan datang dari AS yang akan merilis data inflasi per September 2023 pada Kamis (12/10/2023). 

Merespon data yang telah dirilis dan antisipasi data ekonomi di atas, hasil jajak pendapat CME FedWatch Tools menunjukan peluang kenaikan suku bunga The Fed pada November 2023 masih bertahan di 27,1 persen. Kondisi ini diyakini berpotensi memicu rebound lanjutan pada nilai tukar rupiah.

Phintraco Sekuritas menuturkan pelaku pasar dapat mencermati saham-saham dengan peluang rebound dan rebound lanjutan seperti ADMR, INKP, TPIA, ACES, EMTK, dan ULTJ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper