Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Saham Paling Laris Dibeli Asing, BBCA hingga ERAA Makin Diburu

Saham-saham big cap seperti BBCA, BMRI, BBNI, hingga TLKM masih diburu investor asing sekalipun IHSG sepanjang hari ini melemah.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham big cap masih menarik minat investor asing (net buy) sekalipun bursa Asia dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi akibat aksi jual di pasar obligasi global.

IHSG ditutup melemah 0,78 persen atau 54,11 poin ke 6.886,57 pada akhir perdagangan Rabu (4/10/2023). Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.839,85-6.943,27. Sebanyak 120 saham menguat, 439 saham melemah, dan 195 saham berakhir stagnan.

Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp202,83 miliar pada hari ini.

Sementara itu, aksi jual terjadi pada instrumen obligasi pemerintah AS selama hari ketiga berturut-turut, dengan imbal hasil tenor 30 tahun menyentuh 5 persen untuk pertama kalinya sejak 2007. Hal ini turut membuat pasar keuangan global terpuruk.

Mengutip Bloomberg, Rabu (4/10/2023), seiring dengan meningkatnya keyakinan bahwa suku bunga AS dapat naik lebih jauh dari tingkat tertinggi dalam 22 tahun saat ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga naik mendekati ambang batas utama sebesar 5 persen.

Hal ini mendorong indeks saham di seluruh negara MSCI mengalami penurunan hari keempat dan terendah sejak Mei 2023. Saham-saham Eropa menghapus penurunan awal dalam perdagangan dengan sedikit perubahan dan indeks berjangka AS sedikit lebih rendah setelah indeks S&P 500 turun ke level terendah empat bulan pada Selasa (3/10/2023).

Aksi jual di pasar obligasi ini dipicu oleh data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan pada Selasa, serta serangkaian komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve.

Pelaku pasar memperkirakan satu dari tiga peluang kenaikan suku bunga di bulan November dan melihat kemungkinan lebih dari 50 persen kenaikan suku bunga pada Desember 2023.

“Aksi jual investor obligasi dipicu setelah harapan suku bunga puncak menghilang untuk saat ini. Ketakutan akan imbal hasil yang lebih tinggi di masa depan telah memaksa investor untuk menjual dan, tidak mengherankan banyak orang yang lari menuju ‘pintu’ kecil,” kata Guillermo Hernandez Sampere, kepala perdagangan manajer aset MPPM.

10 Saham Paling Laris Dibeli Investor Asing, 4 Oktober 2023:

  1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA): net foreign buy Rp268,2 miliar
  2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI): net foreign buy Rp107,5 miliar
  3. PT Indah Kita Pulp & Paper Tbk. (INKP): net foreign buy Rp76,1 miliar
  4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI): net foreign buy Rp73,1 miliar
  5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP): net foreign buy Rp59 miliar
  6. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN): net foreign buy Rp35,1 miliar
  7. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM): net foreign buy Rp26,2 miliar
  8. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO): net foreign buy Rp16,1 miliar
  9. PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA): net foreign buy Rp15,1 miliar
  10. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO): net foreign buy Rp12 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper