Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erajaya (ERAA) dan 9 Anak Usaha Raih Pinjaman Rp8,35 Triliun dari BBCA

Erajaya Swasembada (ERAA) akan menggunakan pinjaman dari BCA untuk pembiayaan keperluan modal kerja dan tujuan lainnya yang berhubungan dengan transaksi usaha.
Karyawan melayani konsumen di salah satu gerai Erafone milik Erajaya di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani konsumen di salah satu gerai Erafone milik Erajaya di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dan sembilan anak usahanya menggalang modal kerja lewat penandatanganan perjanjian kredit senilai total Rp8,35 triliun dan US$375 juta dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). 

Head of Legal & Corporate Secretary ERAA, Amelia Allen, menyampaikan sembilan anak usaha perseroan adalah PT Erafone Artha Retailindo (EAR), PT Data Citra Mandiri (DCM), PT Teletama Artha Mandiri (TAM), dan PT Multi Media Selular (MMS).

Selanjutnya, PT Nusa Abadi Sukses Artha (NASA), PT Prakarsa Prima Sentosa (PPS), PT Surya Andra Medicalindo (SAM), PT Urogen Advanced Solutions (UAS), dan PT Era Sukses Abadi (ESA). Seluruh entitas usaha ini merupakan perusahaan terkendali ERAA. 

Perinciannya, ERAA dan sembilan entitas usaha menandatangani perjanjian perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit lokal senilai Rp1,66 triliun, serta fasilitas time loan 1 senilai Rp3,48 triliun, time loan 2 sebesar Rp1 triliun, dan time loan 3 mencapai Rp1,5 triliun.

Selain itu, terdapat fasilitas installment loan 3 senilai Rp50 miliar, kredit investasi 4 sebesar Rp110 juta, serta kredit multiguna sebesar US$175 juta dan Rp650 miliar. Alhasil, total kredit yang diraih perseroan dalam kurs rupiah mencapai Rp8,35 triliun. 

ERAA dan anak usaha juga mendapatkan fasilitas forex forward line dengan plafon kredit senilai US$150 juta dan forex forward line seasonal sebesar US$50 juta. Dengan demikian, fasilitas yang diterima dalam bentuk dolar AS mencapai Rp375 juta. 

Adapun jangka waktu pinjaman yang disetujui dalam perjanjian perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit tersebut berada dalam rentang 6 bulan sampai dengan 8 tahun. 

“Tujuan dari transaksi ini adalah pembiayaan keperluan modal kerja para debitur dan tujuan lainnya yang berhubungan dengan transaksi usaha,” ujar Amelia dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (2/10/2023). 

Amelia menyatakan bahwa perjanjian perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha dari anak perusahaan maupun ERAA.

“Namun, hal ini akan menambah kewajiban keuangan anak perusahaan yang sejalan dengan kinerja perseroan secara grup,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper