Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOID Dapat Kontrak dari Adaro dan Berau Coal, Raih Pendapatan Rp12,85 Triliun

Pendapatan bersih DOID terpantau naik 18,57 persen menjadi US$857,07 juta atau setara Rp12,85 triliun pada semester I/2023.
Pendapatan bersih DOID terpantau naik 18,57 persen menjadi US$857,07 juta atau setara Rp12,85 triliun pada semester I/2023. /deltadunia.com
Pendapatan bersih DOID terpantau naik 18,57 persen menjadi US$857,07 juta atau setara Rp12,85 triliun pada semester I/2023. /deltadunia.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2023.

DOID membukukan laba bersih sebesar US$4,92 juta atau setara dengan Rp73,84 miliar (kurs jisdor 27 Juni Rp15.000) pada semester I/2023.

Berdasarkan data laporan keuangan per 30 Juni 2023, pendapatan bersih DOID terpantau naik 18,57 persen menjadi US$857,07 juta atau setara Rp12,85 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar US$722,87 juta atau senilai Rp10,84 triliun.

Peningkatan pendapatan tersebut berasal dari jasa penyewaan alat berat oleh PT Berau Coal yang berkontribusi sebesar 26 persen dari total pendapatan atau senilai US$224,87 juta, PT Indonesia Pratama sebesar US$149,78 juta atau 17 persen dari total pendapatan.

Kemudian PT Adaro Indonesia sebanyak 12 persen atau setara dengan US$106,37 juta dan BM Aliance Coal Operations Pty Ltd. sebesar US$92,28 juta atau 11 persen dari total pendapatan.

Seiring dengan pendapatan yang meningkat, beban pokok DOID juga naik 19,59 persen menjadi US$760,45 juta atau setara dengan Rp11,40 trilun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$635,86 juta.

Meki begitu, laba kotor DOID tercatat naik 11,04 persen ke US$96,62 juta dari sebelumnya sebesar US$87,01 juta. Setelah dikurangi berbagai beban, seperti beban usaha, beban keuangan dan beban lain-lain, DOID mampu mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$4,92 juta atau setara Rp73,84 miliar turun 12,97 persen dari semester I/2022 sebesar US$5,65 juta.

Adapun liabilitas DOID tercatat naik tipis 1,05 persen menjadi US$1,32 miliar dari sebelumnya US$1,31 miliar. Liabilitas jangka panjang DOID tercatat sebesar US$872,52 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$456,15 juta.

Kemudian, total ekuitas DOID tercatat sebesar US$250 juta atau setara dengan Rp3,75 triliun. Sehingga total aset DOID per 30 Juni 2023 sebesar US$1,578 miliar setara dengan Rp23,68 triliun. Angka ini turun dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar US$1,571 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper