Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angin Segar Reksa Dana Saham dari Proyeksi IHSG Jelang Pemilu

Indeks reksa dana saham berpotensi mendapatkan angin segar pada kuartal IV/2023, seiring potensi penguatan IHSG pada akhir tahun dan jelang Pemilu 2024.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks reksa dana saham mendapatkan angin segar pada kuartal IV/2023, didorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diproyeksikan akan menguat hingga akhir tahun jelang Pemilu 2024.

Berdasarkan data Infovesta dikutip Selasa, (26/9/2023), pada perdagangan sepekan lalu periode 15—22 September 2023, reksa dana saham mencatatkan return tertinggi sebesar 0,54 persen. Disusul oleh reksa dana campuran yang menguat 0,34 persen dan reksa dana pasar uang naik 0,08 persen.

Di lain sisi, kinerja reksa dana pendapatan tetap justru turun 0,14 persen, dipengaruhi sentimen Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) yang kompak menahan suku bunga acuan pekan lalu. Suku bunga BI masih di level 5,75 persen, sedangkan Fed Fund Rate (FFR) juga ditahan di level 5,25 persen—5,5 persen.

Kendati demikian, sepanjang 2023 indeks reksa dana pendapatan tetap masih menorehkan kenaikan tertinggi 3,20 persen secara year-to-date (YtD), diikuti raksa dana pasar uang dan campuran yang masing-masing menguat 2,90 persen dan 3,14 persen. Adapun, indeks reksa dana saham masih terkoreksi 0,17 persen YtD, namun menunjukkan tanda pemulihan.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, IHSG hingga akhir tahun diramal dapat menembus level 7.200, seiring dengan sentimen Pemilu. Sehingga, hal itu akan berdampak baik terhadap reksa dana saham.

"Forecast akhir tahun level IHSG di 7.200. Menjelang Pemilu sentimennya positif karena kalau kita lihat berdasarkan data historis sebelum Pemilu saham naik," ujar Arjun kepada Bisnis, Selasa, (26/9/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait dengan tingkat suku bunga The Fed dan Bank Indonesia (BI) hingga akhir tahun menurutnya sudah sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar.

"Selain itu, ada kemungkinan sangat tinggi window dressing karena secara historis memang begitu. Tahun lalu ekspektasinya anomali jadi sentimennya cukup positif sampai akhir tahun ini, juga akan didukung oleh kenaikan harga komoditas energi seperti minyak mentah," kata Arjun.

Senada, Head of Research Center Mirae Asset Sekuritas, Roger MM mengatakan pihaknya masih optimistis memproyeksikan target IHSG dapat menyentuh 7.600, dan Pemilu menjadi sentimen positif karena dapat mendongkrak ekonomi Indonesia serta didukung dengan naiknya produktivitas dan fundamental yang kuat. 

"Sentimen Pemilu dan juga belanja fiskal yang kami prediksi lebih tinggi di banding semester I/2023 menjadi katalis [pendorong IHSG]," ujar Roger kepada Bisnis.

Menurut Roger, saham-saham yang akan diuntungkan menjelang Pemilu 2024 adalah saham di sektor telekomunikasi seperti TLKM, EXCL, dan MTEL, serta sektor semen seperti SMGR dan INTP.

---

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper