Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekam Jejak Akuisisi Mitra Investindo (MITI) di Sektor Pelayaran & Logistik

Rekam jejak MITI dalam merambah sektor pelayaran bermula sejak awal 2021 lalu. Kala itu, MITI mengakuisisi  99,81 persen saham PT Wasesa Line.
Aktivitas jasa logistik pelayaran PT Mitra Investindo Tbk. (MITI)/Istimewa.
Aktivitas jasa logistik pelayaran PT Mitra Investindo Tbk. (MITI)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) mengungkapkan strategi terbarunya untuk memperluas layanan bisnis dalam bidang jasa pelayaran, agensi kapal, manajemen kapal serta logistik guna mengakselerasi kinerja perseroan.

Sebagai informasi, emiten berkode MITI itu telah banting setir dari sebelumnya beroperasi di bidang kontraktor penambangan sektor energi minyak dan gas, kini bertransformasi ke sektor perkapalan dan logistik, efektif per Desember 2022 lalu.

Direktur Operasi dan Komersial MITI Bambang Ediyanto mengatakan, transformasi MITI merupakan langkah strategis perseroan untuk meraih peluang bisnis dalam bidang pelayaran dan logistik.

"Melalui penguatan layanan bisnis kami, MITI berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyediaan layanan perkapalan dan logistik yang terus berkembang dan terintegrasi," ujar Bambang dalam keterangannya dikutip Jumat, (22/9/2023).

Rekam jejak MITI dalam merambah sektor pelayaran bermula sejak awal 2021 lalu. Kala itu, MITI mengakuisisi  99,81 persen saham PT Wasesa Line (WL) yang bergerak di bidang pada penyewaan kapal dan operasi kapal untuk mendukung sektor migas dan agensi kapal.

Kemudian, pada Desember 2022, MITI telah menuntaskan rights issue dan mengantongi dana segar untuk mengakuisisi dua perusahaan pelayaran. Perseroan mengakuisisi 99 persen saham PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan 70 persen saham PT Karya Abadi Luhur (KAL) dari PT Perusahaan Pelayaran Samudra Karana Line (SKL) senilai total Rp178 miliar.

Sebagai informasi, PT Pelayaran Karana Line (PKL) yang bergerak di bidang pelayaran dan agensi kapal, sedangkan PT Karya Abdi Luhur (KAL) bergerak di bidang jasa bongkar muat (stevedoring).

Adapun, PT Karya Abdi Luhur (KAL) berperan sentral dalam penanganan kargo di Jakarta, Surabaya, dan Cilegon, dan berkontribusi sebesar 68 persen dari total pendapatan dan 66 persen dari laba bersih MITI secara konsolidasian pada semester I/2023.

Selanjutnya, pada September 2023, anak usaha MITI, PT Wasesa Line (WL) meraih kontrak pengadaan kapal dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) senilai Rp47 miliar. 

Wasesa Line menjadi pemenang tender PHKT untuk penyedia Tugboat (Kapal Tunda) dan Drill Pipe Barge pendukung Project di PHKT senilai Rp47 miliar berlaku selama 365 hari sejak Tugboat (Kapal Tunda) dan Drill Pipe Barge beroperasi.

Adapun, dalam menjalankan sektor bisnis pelayaran dan logistik, MITI juga bermitra dengan sejumlah perusahaan seperti PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS), Orient Overseas Container Line, dan Pertamina Hulu Mahakam.

Menilik kinerja keuangannya, pada semester I/2023 MITI membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp25,02 miliar, sementara pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,44 miliar atau melesat 288 persen secara year-on-year (yoy).

Secara top line, MITI menorehkan pendapatan sebesar Rp166,99 miliar per Juni 2023. Jumlah itu meningkat 185 persen yoy dari pendapatan semester I/2022 sebesar Rp58,61 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper