Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kimia Farma (KAEF) Serap 25 Persen Capex, Mayoritas untuk Buka Apotek Baru

Emiten farmasi Kimia Farma (KAEF) telah merealisasikan 25 persen belanja modal (capex) per juni 2023. Mayoritas dana dipergunakan untuk pembukaan apotek baru.
Sejumlah obat-obatan produksi Kimia Farma yang menggunakan BBO lokal di pabrik PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP), Cikarang, Senin (3/10/2022)/Bisnis-Dewi Fadhilah Soemanagara.
Sejumlah obat-obatan produksi Kimia Farma yang menggunakan BBO lokal di pabrik PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP), Cikarang, Senin (3/10/2022)/Bisnis-Dewi Fadhilah Soemanagara.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN di bidang farmasi PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) telah merealisasikan 25 persen dana anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Juni 2023. Mayoritas dana dipergunakan untuk membuka apotek baru.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari mengatakan bahwa secara keseluruhan perseroan menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp1,2 triliun untuk 2023.

"Penyerapan capex sampai dengan Juni 2023 dari total anggaran tahun ini adalah sebesar 25 persen," ujarnya kepada Bisnis dikutip Kamis (21/9/2023).

Lina menyampaikan sebagian besar dana capex yang telah diserap oleh KAEF hingga Juni 2023, digunakan perseroan untuk keperluan pembangunan serta pengembangan bisnis apotek. Dari jumlah tersebut, perseroan menggunakan sekitar 80 persen dana untuk menambah jumlah outlet apotek baru.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, emiten farmasi pelat merah dikabarkan akan membuka 100 outlet apotek baru secara bertahap hingga akhir 2023.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan bahwa, rencana ekspansi perseroan ini bertujuan agar produk-produk farmasi buatan KAEF dapat lebih mudah dijangkau oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Adapun, David membenarkan bahwa rencana untuk memperbanyak jumlah outlet Kimia Farma memang menjadi fokus utama perseroan saat ini. Menurutnya, KAEF hingga kini belum berencana untuk melakukan ekspansi penambahan fasilitas produksi atau pabrik obat.

Kimia Farma sendiri tercatat telah memiliki 1.247 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia. Menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di tanah air, KAEF juga memiliki sebanyak 10 pabrik obat yang tersebar di wilayah Jawa dan Bali, 48 titik distribusi, serta lebih dari 400 klinik.

Sementara itu, jika ditinjau dari kinerja keuangannya, KAEF berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp19,47 miliar pada semester I/2023, berbalik positif dari rugi bersih sebesar Rp206,3 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan perseroan sepanjang semester I/2023 yang tercatat naik 11,78 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp4,95 triliun, dibandingkan semester I/2022 yang sebesar Rp4,43 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper