Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham MSIN Hary Tanoe Anjlok 25 Persen setelah Terdepak dari Indeks FTSE

Saham MNC Digital Entertainment (MSIN) anjlok 25 persen atau 660 poin ke Rp1.980. Saham MSIN melanjutkan pelemahan sejak kemarin.
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyampaikan sambutan pada pembukaan perdagangan saham di Jakarta, Senin (8/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyampaikan sambutan pada pembukaan perdagangan saham di Jakarta, Senin (8/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten Hary Tanoesoedibjo PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) anjlok hingga mengalami auto rejection bawah (ARB) 25 persen pada perdagangan sesi pertama hari ini. MSIN merupakan salah satu emiten yang terdepak dari penghuni Global Equity Index Series dalam semi-annual review September 2023.

Berdasarkan data RTI, Selasa (19/9/2023), saham MSIN turun 25 persen atau 660 poin ke Rp1.980. Saham MSIN melanjutkan pelemahan sejak kemarin.

Sebelum menyentuh ARB, saham MSIN ditransaksikan sebanyak 8.003 kali dengan volume 4,15 juta saham dan nilai transaksinya mencapai Rp8,93 miliar. Kapitalisasi pasar MSIN bertengger di level Rp24,03 triliun.

Hingga pukul 14.00 WIB, antrean beli atau bid tercatat kosong, sementara antrean offer atau jual penuh dengan harga antrean paling banyak di level Rp1.980 per saham.

Sebagai catatan, pada 21 Agustus lalu, Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell mengumumkan rebalancing atau penyesuaian penghuni FTSE Global Equity Index Series dalam semi-annual review September 2023.

Perubahan tersebut terjadi pada saham-saham kategori kapitalisasi menengah (mid cap), kapitalisasi kecil (small cap), dan kapitalisasi mikro (micro cap).

Dua saham Grup MNC, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) terdepak dari kelompok saham mid cap.

Sementara itu, kelompok kapitalisasi kecil alias small cap, kedatangan enam pendatang baru. Ada PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Kemudian, PT Mitra Aktif Perkasa Tbk (MAPA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) masuk ke dalam kategori saham berkapitalisasi kecil. Dalam perubahan ini, saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) terdepak dari kategori small cap.

Kelompok micro cap ramai kedatangan pendatang baru. Ada 12 saham yang masuk dalam indeks dengan kapitalisasi saham micro ini. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) masuk ke dalam kelompok micro cap.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Hillcon Tbk (HILL) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) juga masuk kelompok ini. Kemudian, ada PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).

Perubahan dalam semi annual review ini efektif pada penutupan perdagangan 15 September 2023 waktu London, atau tepatnya pada perdagangan 18 September 2023 waktu Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper