Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Laba Bersih Mitrabara (MBAP) Anjlok 80 Persen Semester I/2023

Manajemen Mitrabara Adiperdana (MBAP) menuturkan peningkatan royalti dan turunnya harga batu bara membuat kinerja keuangan MBAP turun di semester I/2023.
Kegiatan bongkar muat batu bara di area pertambangan PT Mitrabara Adiperdana Tbk./mitrabara
Kegiatan bongkar muat batu bara di area pertambangan PT Mitrabara Adiperdana Tbk./mitrabara

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) membukukan penurunan kinerja sepanjang semester I/2023. Manajemen menjelaskan penurunan pendapatan dan laba bersih MBAP ini disebabkan oleh peningkatan tarif royalti dan penurunan harga batu bara.

MBAP membukukan pendapatan senilai US$130,8 juta atau setara Rp1,99 triliun (kurs Jisdor Rp15.263 per dolar AS). Pendapatan MBAP ini turun 47,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$248,2 juta.

Pendapatan ini berasal dari pihak ketiga yaitu KCH Energy Co. Ltd. sebesar US$41,11 juta dan East Profit International Enterprises Ltd. sebesar US$13,61 juta. Total pendapatan dari dua perusahaan tersebut adalah US$54,7 juta. Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi MBAP sebesar US$37,8 juta.

Corporate Secretary MBAP Chandra Lautan mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan pendapatan MBAP. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh kenaikan royalti, dari semula 5 persen menjadi 15 persen dan penurunan harga batu bara.

"Penurunan harga batu bara yang sangat signifikan tahun 2023 dibandingkan kondisi harga batu bara di tahun 2022, memberikan dampak yang cukup besar juga terhadap kinerja keuangan MBAP," kata Chandra kepada Bisnis, Rabu (30/8/2023).

Turunnya pendapatan MBAP ini tidak diikuti oleh beban pokok pendapatan yang meningkat. Beban pokok pendapatan MBAP naik 6,2 persen menjadi US$92 juta, dari US$86,63 juta secara tahunan atau year on year (yoy).

Laba bruto MBAP juga tercatat turun 75,95 persen menjadi US$38,8 juta, dari US$161,5 juta secara tahunan.

Alhasil, laba bersih MBAP berkurang menjadi sebesar US$22,03 juta atau setara Rp336,2 miliar. Laba bersih ini turun 80,27 persen dibandingkan semester I/2022 yang senilai US$111,6 juta.

Adapun hingga akhir Juni 2023, MBAP mencatatkan jumlah aset sebesar US$229,5 juta, turun dari US$306,5 juta dari akhir Desember 2022.

Begitu pula liabilitas MBAP yang susut menjadi US$37,04 juta di 30 Juni 2023, dari US$56,28 juta di 31 Desember 2022. Sementara itu, jumlah ekuitas MBAP juga turun menjadi US$192,5 juta di semester I/2023, dari US$250,2 juta di 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper