Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harita Nickel (NCKL) Bakal Buka 2 Tambang Baru Tahun Depan

 Harita Nickel merencanakan sejumlah ekspansi khususnya tambang untuk mendongkrak kinerja.
trimegah bangun persada, harita nickel, nckl
trimegah bangun persada, harita nickel, nckl

Bisnis.com, JAKARTA – PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel merencanakan sejumlah ekspansi khususnya tambang untuk mendongkrak kinerja. 

Direktur Utama NCKL Roy A. Arfandy menyatakan saat ini Harita Nickel masih menghitung investasi dan total kapasitas terkait pengelolaan dua tambang baru yang ditargetkan mulai dieksplorasi pada 2024. 

“Saya belum hitung, kami masih akan lakukan [eksplorasi] tahun depan,” kata Roy Selasa (29/8/2023). 

Meski demikian, Roy mengklaim biaya untuk pembukaan dua tambang baru tidak akan terlalu besar karena dua tambang ini merupakan milik NCKL sehingga tidak ada biaya akuisisi. Selain itu lokasi tambang yang disebut tidak terlalu jauh dari tambang yang lain menyebabkan biaya pengeboran tidak akan besar. 

Pertimbangan pengoperasian dua tambang milik Harita Nickel di tahun depan karena saat ini dua tambang yang beroperasi sudah cukup memenuhi kapasitas pabrik saat ini. 

Saat ini, Perseroan dan Entitas Anak memiliki dan mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif. Pertama seluas 4.247 hektar di Kawasi yang dioperasikan oleh NCKL dan 1.277 hektar di Loji yang dioperasikan oleh entitas anak, PT Gane Permai Sentosa.  

Keduanya terletak di Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara. Dengan demikian, total luas kawasan pertambangan Perseroan sekitar 5.524 hektare. 

Selain itu, sampai dengan saat ini, Entitas Anak Perseroan memiliki dua prospek pertambangan nikel yaitu PT Obi Anugerah Mineral seluas 1.775 hektar dan PT Jikodolong Megah Pertiwi dengan luas 1.885 hektar. Keduanya juga berlokasi di Pulau Obi.

Roy juga pihaknya telah menargetkan produksi feronikel sebesar 90.000 ton dan akan meningkat di tahun depan menjadi 120.000 ribu ton. Hal tersebut karena pabrik yang baru beroperasi kuartal I/2023 lalu akan bertambah secara bertahap. 

Adapun untuk mixed hydroxide precipitate (MHP) yang merupakan bahan baku baterai mobil listrik ditargetkan sebesar 55.000 ton sepanjang 2023. 

Di sisi lain, rencana pembangunan pabrik stainless steel juga masih dalam tahap diskusi dan diharapkan rampung akhir tahun. 

“Masih tahap negosiasi belum tuntas semoga bisa di bereskan sampai akhir tahun ini. Tahun depan sudah ada kepastian mitra, untuk kapasitas masih dalam negosiasi,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper