Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham GEMS Dilepas DSSA ketika Penjualan Batu Baranya Naik

Golden Energy Mines (GEMS) mencatat produksi batu bara sebesar 20,4 juta ton di semester I/2023.
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor tambang PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) mencatatkan produksi batu bara sebanyak 20,4 juta ton sepanjang semester I/2023. 

Corporate Secretary GEMS Sudin Sudiman mengatakan realisasi produksi batu bara GEMS pada semester I/2023 mencapai 20,4 juta ton. Menurutnya, produksi ini meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Dan penjualan 20,2 juta pada semester I tahun ini, jika dibanding dengan tahun lalu, ada kenaikan 12 persen untuk penjualan," kata Sudin kepada Bisnis, Senin (28/8/2023).

Sebagaimana diketahui, tahun ini GEMS menargetkan untuk memproduksi sebanyak 42 juta ton batu bara. Produksi ini naik dari tahun lalu sebesar 39 juta ton. 

Presiden Direktur GEMS Bonifasius sebelumnya menuturkan harga batu bara pada semester II/2023 akan mulai menurun karena terjadi konsolidasi. 

"Tapi saya yakin sampai akhir tahun masih rata-rata US$55 per ton," ucap Bonifasius. 

Dengan harga jual batu bara yang diperkirakan menurun, Bonifasius berharap pendapatan dan laba bersih GEMS bisa sama dengan tahun 2022. Menurutnya, pendapatan dan laba bersih GEMS salah satunya akan tergantung pada harga jual batu bara

Hingga semester I/2023, GEMS mencetak pendapatan dari kontrak senilai US$1,44 miliar atau setara Rp21,65 triliun di semester I/2023. Pendapatan ini naik 8,15 persen secara tahunan dari US$1,33 miliar.

Pendapatan ini dikontribusikan dari penjualan luar negeri senilai US$1,02 miliar dan penjualan dalam negeri sebesar US$421,47 juta. Sementara itu, berdasarkan pelanggan, pendapatan dari pihak ketiga adalah sebesar US$1,32 miliar dan pihak berelasi senilai US$117,81 juta.

Pendapatan GEMS yang meningkat ini turut mengerek naik beban pokok pendapatan menjadi US$804,28 juta, atau meningkat 11,91 persen dari US$718,69 juta secara tahunan atau year-on-year (yoy).

GEMS juga mencetak laba bruto naik 3,76 persen dari US$616 juta pada semester I/2022, menjadi US$639,15 juta pada semester I/2023. 

Alhasil, GEMS mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$333,48 juta atau setara Rp5 triliun sepanjang enam bulan pertama 2023. Laba bersih ini turun tipis 0,72 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$335,92 juta.

Di sisi lain, emiten Grup Sinar Mas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) menjual 4,42 persen saham PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) senilai Rp1,68 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), DSSA menjual 259.905.193 (259,9 juta) saham GEMS di harga Rp6.500 per saham. Alhasil, transaksi penjualan tersebut bernilai Rp1,68 triliun dan dilakukan pada 25 Agustus 2023.

"Tujuan dari transaksi yaitu pelepasan sebagian investasi sehingga kepemilikan saham perseroan di GEMS menjadi 51 persen," ujar Corporate Secretary DSSA Susan Chandra Jumat, (25/8/2023).

Sebelum transaksi, jumlah presentase saham DSSA dalam GEMS sebanyak 3,25 miliar saham atau setara 55,42 persen. Sedangkan setelah transaksi, kepemilikan saham GEMS oleh DSSA berkurang menjadi 3 miliar saham atau 51 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper