Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Dunia Meredup Usai Pidato Jerome Powell soal Suku Bunga

Harga emas kembali merosot pada akhir perdagangan Sabtu pagi WIB, karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell membiarkan kemungkinan kenaikan suku bunga.
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali merosot pada akhir perdagangan Sabtu pagi WIB, karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell membiarkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, 0,37 persen menjadi ditutup pada US$1.939,90 per ounce.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 4 basis poin menjadi 4,274 persen dan indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama lainnya, diperdagangkan naik 0,1 persen pada 104,08, menyusul pernyataan Powell.

Ketua The Fed dalam pidatonya di Simposium Ekonomi Jackson Hole di negara bagian Wyoming, AS pada Jumat (25/8/2023), mengakui sifat inflasi yang persisten, mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut bukanlah hal yang mustahil. Federal Reserve bermaksud mempertahankan kebijakan pada tingkat yang restriktif sampai mereka yakin bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan menuju target 2,0 persen. .

Jerome Powell melihat data ekonomi yang "suram" dan mengatakan dia akan melanjutkan dengan hati-hati.

Komentar tersebut meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya pada September, sehingga melemahkan harga emas.

Bergabung dengan diskusi Squawk on the Street, Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester pada Jumat (25/8/2023) mencatat bahwa inflasi inti masih terlalu tinggi, bertahan di atas 4,0 persen, "kita mungkin masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan."

Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis pada Jumat (25/8/2023) oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) turun menjadi 69,5 pada survei Agustus 2023, dari 71,6 pada Juli dan di atas 58,2 pada Agustus tahun lalu.

“Emas mengalami pemulihan kecil pada minggu ini namun masih bersifat tentatif dan kecuali jika narasi dari The Fed berubah, atau kita melihat perbaikan yang signifikan dalam data inflasi (atau penurunan dalam angka pasar tenaga kerja dan data lainnya), maka bank sentral mungkin akan kesulitan untuk menghasilkan banyak momentum ke arah positif," kata Craig Erlam dari OANDA dalam sebuah catatan kepada klien.

“Komentar dari Powell tidak menenangkan pikiran para pedagang dan para pedagang semakin dipaksa untuk menerima suku bunga yang tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, sehingga memperkuat dolar dan kembali membebani emas hari ini.”

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September terkerek 0,40 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 24,234 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 5,20 dolar AS atau 0,55 persen, menjadi menetap pada pada 948,20 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper