Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Resources Minerals (BRMS) Bakal Jor-joran Ekspansi Tahun Depan

Bumi Resources Minerals (BRMS) menargetkan pembangunan pabrik ketiga di Palu akan rampung pada kuartal III/2024 dan beroperasi awal kuartal IV/2024.
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Bakrie-Salim PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) terus melanjutkan pembangunan pabrik ketiga di Palu yang digadang-gadang akan memiliki kapasitas 4.000 ton per hari. Perseroan juga merancang ekspansi proyek emas di beberapa lokasi berbeda. 

Direktur BRMS Herwin Hidayat mengatakan pembangunan pabrik ketiga di Palu ditargetkan rampung pada kuartal III/2024 dan akan beroperasi di awal kuartal IV/2024. Pabrik tersebut akan menyumbang setidaknya 4.000 ton bijih emas per hari.

“Pabrik ketiga di Palu masih on progress dan akan ditargetkan selesai pada kuartal III tahun depan. Harapannya bisa beroperasi di akhir kuartal III atau awal kuartal IV, tentu saja akan ada penambahan produksi,” katanya dalam paparan publik, Kamis (24/8/2023).

Tidak hanya menargetkan konstruksi pabrik ketiga selesai tahun depan, BRMS juga mulai merencanakan pengembangan proyek di tiga area berbeda.

Proyek tersebut adalah Proyek Suma Heksa Sinergi (SHS)/Kerta Project yang merupakan proyek emas, Proyek Linge Mineral Resources (LMR) yang merupakan proyek emas, serta Dairi Prima Mineral (DPM) yang merupakan proyek seng dan timah hitam.

Proyek Kerta memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 7.291 hektare yang berlokasi di Lebak, Banten. Izin lingkungan dan izin operasi juga sudah dikantongi sejak 2019. Selanjutnya proyek LMR dengan IUP konsesi tambang seluar 36.420 hektare yang berada di Linge, Aceh. Saat ini sedang dalam proses untuk mendapatkan persetujuan pemerintah untuk Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan izin produksi selama 20 tahun.

Proyek terakhir berlokasi di Dairi, Sumatera Utara memiliki konsesi tambang seluas 24.636 hektare. Saat ini, proyek sedang dalam masa konstruksi fasilitas infrastruktur dan finalisasi pendanaan untuk kegiatan penambangan di lokasi tambang Anjing Hitam.

Herwin menyebutkan pendanaan pengembangan tiga lokasi proyek akan kembali didiskusikan, beberapa penggalangan dana menjadi pertimbangan seperti penerbitan obligasi, pinjaman bank serta penerbitan saham baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper