Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Emiten Tommy Soeharto Berpacu hingga APBN Bakal Berliku

Emiten pelayaran Tommy Soeharto memacu kinerja hingga APBN 2024 final bakal berliku
Kapal tanker gas Ekaputra 1. Pengangkutan gas merupakan salah satu lini usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk./hits.co.id
Kapal tanker gas Ekaputra 1. Pengangkutan gas merupakan salah satu lini usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk./hits.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Ramalan tingginya permintaan angkutan komoditas seiring dengan datangnya musim dingin di Benua Eropa dan Asia Timur disebut akan menjadi sentimen positif tiga emiten pelayaran milik Tommy Soeharto.

Putra presiden kedua Republik Indonesia tersebut tercatat menjadi pengendali akhir dari tiga emiten di pasar modal. Terbaru, grup usaha Tommy Soeharto baru saja memboyong PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) ke lantai bursa pada Rabu (9/8/2023) lalu.

Sebelumnya, sudah ada PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) yang lebih dahulu listing, tepatnya sejak 15 Desember 1997. HITS sekaligus merupakan pengendali dari HUMI.

Selain HITS, emiten lainnya milik keluarga Soeharto adalah PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) yang sudah listing sejak 8 September 2021.

Berita tentang emiten Tommy Soeharto menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Sabtu (19/8/2023). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:

 

Adu Pertarungan Sengit Bisnis Proptech Berebut Pasar Hunian RI

Properti menjadi industri yang seksi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terlihat semakin berkembangnya startup teknologi properti atau proptech dalam beberapa tahun terakhir.

Adapun sejumlah nama proptech di Indonesia antara lain: Rumah.com, Rumah123.com, Pinhome, Lamudi.co.id, Rukita, Ideal, Travelio, Tanaku, Mamikos, Rentfix, Pashouses, dan lainnya.

Maraknya proptech di Indonesia ini karena angka backlog kepemilikan rumah yang masih tinggi mencapai 12,71 juta berdasarkan data BPS. Selain itu, populasi masyarakat Indonesia mencapai 278,69 juta jiwa di tahun 2023 sehingga kebutuhan hunian akan tetap ada.

Kemudian, berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR), dilihat dari kinerja kuartalan, penjualan rumah pada kuartal II tahun 2023 kembali tumbuh positif sebesar 6,59 persen (Quarter-to-Quarter/QtQ).

 

Tantangan Berat Penyerapan Target SBN 2024

Rencana pemerintah untuk menerbitkan surat berharga negara (SBN) bernilai jumbo tahun depan bakal menghadapi tantangan dari sisi penyerapannya oleh investor. Stabilitas kondisi ekonomi global akan menjadi penentu guna memastikan kembali masuknya investor asing.

Pemerintah menargetkan pembiayaan utang melalui SBN mencapai Rp666,44 triliun pada 2024. Target yang tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 ini naik 83,6 persen jika dibandingkan dengan outlook APBN 2023 sebesar Rp362,93 triliun.

Dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2024 menyebutkan target penerbitan SBN akan dipenuhi melalui dua instrumen utama yaitu surat utang negara (SUN) dan surat berharga syariah negara (SBSN) baik dalam bentuk rupiah maupun valas dengan tenor 2-50 tahun.

Termasuk dalam instrumen SBN ini yakni surat perbendaharaan negara (SPN) dan surat perbendaharaan negara syariah (SPNS), yakni instrumen surat berharga negara dengan tenor kurang dari 12 bulan.

 

Strategi Trio Emiten Pelayaran Tommy Soeharto Pacu Kinerja

Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora, berpendapat bahwa secara fundamental dua emiten milik Tommy Soeharto HITS dan GTSI menarik untuk dicermati karena terjadi peningkatan laba bersih sepanjang semester I/2023.

Selain itu, HUMI pada tahun buku 2022 juga mencatatkan turn around karena laba bersih yang tadinya rugi pada tahun buku 2021. "Laba bersih tersebut juga akan diprediksi lanjut meningkat pada semester II/2023," katanya.

Keyakinan tersebut seiring dengan adanya sentimen dari global seperti musim dingin di Eropa dan Asia Timur serta sentimen domestik yaitu peningkatan mobilitas barang dan masyarakat di tahun politik.

Pada semester II/2023, Andhika menyebut ketiga emiten itu masih akan bertumbuh karena perekonomian Indonesia yang telah membaik dan akan datangnya tahun politik membuat pergerakan orang dan barang berpeluang untuk meningkat.

 

Mitsubishi, antara Jalur Mobil Cetus Api dan Terelektrifikasi

Mitsubishi Motors tampak lebih menekankan peluncuran model terbaru SUV kompak di GIIAS 2023. Meski demikian, merek mobil terlaris keempat di pasar Indonesia ini memastikan komitmennya masuk jalur pasar kendaraan listrik pada tahun ini.

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, 10-20 Agustus, adalah barometer perkembangan industri otomotif Indonesia. Di arena ini pula, pelaku industri menampilkan arah bisnisnya di pasar.

Di GIIAS 2023, Mitsubishi Motors menempati booth luas 2,106 m2 di Hall 10 nomor 10A, ICE BSD City. Dengan desain booth yang didominasi warna hitam, putih, serta garis merah, Mitusbishi Motors mengusung tema Life’s Adventure.

Di sini Mitsubishi Motors menampilkan 17 unit display, yang terdiri atas kombinasi varian Mitsubishi XForce, New Xpander, New Xpander Cross, New Pajero Sport, Minicab MiEV, eK X EV, dan Triton Educar. MMKSI juga menghadirkan unit test drive XForce, New Xpander, New Xpander Cross, dan New Pajero Sport.

 

Realisasi APBN Final Jokowi Bakal Berliku

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah, seiring dengan ambisi menjaga deru mesin ekonomi. Hal itu bakal menantang seiring dengan prospek global yang penuh dengan ketidakpastian.

Dalam pidato Kenegaraan dalam rangka Penyampaian RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan pada Rabu (16/8/2023), Presiden Jokowi mengatakan postur APBN 2024 harus tetap sehat. Menurutnya, reformasi fiskal harus terus dilakukan secara komprehensif.

Pemerintah cukup ambisius dengan mematok pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun. Pendapatan ini berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.307,9 triliun, dan PNBP senilai RpRp473 triliun, serta hibah senilai Rp0,4 triliun.

Defisit anggaran terhadap produk domestik bruto (PDB) atau defisit APBN ditargetkan 2,29 persen atau Rp522,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper