Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Anjlok 8 Persen ke US$26.000-an, Altcoin Ikut Turun Tajam

Anjloknya Bitcoin terjadi usai kabar SpaceX milik Elon Musk yang memiliki aset Bitcoin senilai US$373 juta dan menjual aset tersebut.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Aset kripto terbesar, Bitcoin (BTC) terpantau turun tajam pada perdagangan Jumat (18/8/2023) bersama dengan sejumlah alternative coin (altcoin). 

Berdasarkan data coinmarketcap pukul 11.30 WIB, Bitcoin anjlok 8,35 persen dalam 24 jam dan parkir di level US$26.217 per koin. Selama perdagangan sepekan, BTC telah turun 10,76 persen. 

Pelemahan juga disusul oleh Ethereum (ETH) yang berada di level US$1.667 per koin atau terjun bebas 7,20 persen dalam 24 jam dan 9,67 dalam sepekan. Aset kripto lainnya yaitu Cardano (ADA) dan Solana (SOL) juga kompak melemah masing-masing 6,63 persen dan 7,68 persen. 

Koin meme Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) juga ikut memerah dengan amblas 10,64 persen dan 11 97 persen. Dari 20 aset kripto dengan kapitalisasi pasar besar, hanya USDT uang menguat 0,11 persen ke posisi US$1 per koin. 

Anjloknya harga Bitcoin terjadi setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan milik Elon Musk, SpaceX memiliki aset Bitcoin senilai US$373 juta pada 2022 dan 2021. Laporn tersebut juga mengatakan bahwa SpaceX telah menjual aset miliknya itu. 

Di sisi lain, mengutip pemberitaan Bloomberg, Jumat (18/8/2023), The US Securities and Exchange (SEC) memberikan lampu hijau perizinan dana yang diperdagangkan di bursa pertama berdasarkan futures Ether atau untuk aset Ethereum. 

Izin perdagangan aset Ethereum tersebut merupakan titik balik perusahan-perusahaan yang sedari awal telah mengajukan izin kepada SEC. Sebut saha Volatility Shares, Bitwise, Roundhill dan ProShares, telah mengajukan untuk meluncurkan ETF.

Meski demikian, belum ada kepastian perusahaan mana yang akan mendapatkan izin SEC tersebut. Tetapi, sumber Bloomberg yang tidak ingin disebutkan identitasnya menyebut bahwa izin tersebut akan dikeluarkan paling lama Oktober mendatang. 

Sementara itu, pengajuan izin untuk Bitcoin menjadi ETF masih belum menemukan titik terang. 

SEC berpendapat bahwa harga dapat dimanipulasi dan likuiditas mungkin tidak mencukupi, dan bahwa perubahan harga Bitcoin yang drastis mungkin terlalu banyak bagi investor individu. 

Namun, beberapa perusahaan, termasuk BlackRock Inc., baru-baru ini mengajukan aplikasi untuk mendaftarkan ETF berdasarkan langsung pada Bitcoin. Pengajuan BlackRock pada bulan Juni membantu mendorong harga token di atas US$31.000, namun harga selanjutnya justru terjun bebas hingga amblas 11 persen dalam sebulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper