Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Beton (WSBP) Bidik Kontrak Baru Rp4 Triliun pada 2024

Untuk mengerek kontrak baru pada tahun politik, Waskita Beton Precast (WSBP) akan meningkatkan utilitas seluruh fasilitas produksi.
Beton tetrapod buatan PT Waskita Beton Precast Tbk. Beton tersebut digunakan untuk proyek pengaman pantai di Singapura./waskitabeton
Beton tetrapod buatan PT Waskita Beton Precast Tbk. Beton tersebut digunakan untuk proyek pengaman pantai di Singapura./waskitabeton

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membidik raihan kontrak baru sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun pada 2024. 

Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan bahwa untuk mengerek kontrak baru pada tahun politik, perseroan akan meningkatkan utilitas seluruh fasilitas produksi sehingga mampu mendukung berbagai proyek di Indonesia. 

WSBP menargetkan nilai kontrak baru pada tahun 2024 sebesar Rp3-4 Triliun. Proyek-proyek infrastruktur pada tahun 2024 juga akan diprediksi terus tumbuh, dikarenakan proyek infrastruktur dasar telah terbangun,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (17/8/2023). 

Fandy menambahkan WSBP juga akan menargetkan penambahan pasokan ke proyek-proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Langkah tersebut dinilai membuat perusahaan ikut berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru.

Adapun sepanjang 2023, entitas anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) ini membidik capaian kontrak baru sebesar Rp3,8 triliun. Dengan perolehan ini, WSBP memperkirakan total pendapatan yang bakal diraih senilai Rp2,3 triliun. 

Dari target tersebut, perseroan memerinci 60 hingga 70 persen kontrak baru bersumber dari pihak eksternal dan 30 persen sisanya berasal dari induk usaha yakni Waskita.

Direktur Utama WSBP FX Poerbayu Ratsunu menyampaikan nilai kontrak baru yang diraih perseroan sepanjang semester I/2023 sebesar Rp975 miliar. Dia pun mengaku optimistis dapat mengejar nilai kontrak baru Rp3,8 triliun hingga akhir tahun ini. 

“Banyak pekerjaan-pekerjaan yang masih tersisa, semisal, ada dua pekerjaan di IKN yang baru diumumkan. Misalnya untuk perumahan ASN dan Tol Kayuagung sampai ke Jambi,” ujarnya dalam media gathering di Jakarta, baru-baru ini.  

Dari sisi kinerja, WSBP mencetak pendapatan sebesar Rp641,67 miliar pada Semester I/2023, turun 13,72 persen year-on-year (YoY). Perolehan itu ditopang oleh segmen produk readymix dan quarry Rp308,32 miliar, precast Rp195,95 miliar, dan jasa konstruksi Rp137,39 miliar.

Sementara itu, beban pokok pendapatan yang diakumulasikan perseroan mencapai Rp545,04 miliar per Juni 2023, turun dari posisi sebelumnya Rp639,30 miliar. Alhasil, laba bruto perseroan turun menjadi Rp96,63 miliar dari sebelumnya Rp104,48 miliar per Juni 2022.

Setelah dikurangi berbagai beban lainnya, WSBP membukukan rugi bersih periode berjalan Rp263,76 miliar per Juni 2023. Padahal, pada semester I/2022, perseroan masih mencatatkan laba bersih periode berjalan senilai Rp1,42 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper