Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Media Grup Bakrie VIVA dan MDIA Nelangsa di Semester I/2023

Dua emiten media milik Grup Bakrie, yakni PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) dan PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) menorehkan penurunan pendapatan semester I/2023.
Dua emiten media milik Grup Bakrie, yakni PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) dan PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) menorehkan penurunan pendapatan  semester I/2023. /Bisnis-Abdullah Azzam
Dua emiten media milik Grup Bakrie, yakni PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) dan PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) menorehkan penurunan pendapatan semester I/2023. /Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten media milik Grup Bakrie, yakni PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) dan PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) menorehkan penurunan pendapatan sepanjang semester I/2023. VIVA sejauh ini bahkan masih menelan kerugian. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, VIVA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp619,22 miliar atau turun 32,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp914,22 miliar. Seluruh segmen pos pendapatan ini tercatat menurun. 

Pendapatan dari segmen iklan, misalnya, terkoreksi 32,76 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp602,46 miliar. Adapun pendapatan noniklan turun 8,15 persen YoY menuju Rp16,75 miliar. 

Pada saat bersamaan, VIVA menorehkan beban usaha sebesar Rp723,63 miliar. Kendati susut 17,65 persen YoY, perolehan ini masih lebih besar dibandingkan pendapatan. Hasilnya, perseroan menelan rugi usaha Rp104,39 miliar, dari sebelumnya mencetak laba Rp35,49 miliar. 

Tak berhenti di sana, perseroan juga terpantau mencatatkan peningkatan bunga dan beban keuangan secara signifikan dari Rp438,62 miliar menjadi Rp681,96 miliar pada semester I/2023. Perubahan ini mencerminkan kenaikan sebesar 55,48 persen YoY. 

Alhasil, setelah diakumulasikan dengan berbagai beban lainnya, VIVA membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp504,95 miliar, turun 23,39 persen YoY. 

Hingga akhir Juni lalu, menorehkan total aset sebesar Rp9,23 triliun atau naik 4,04 persen secara year-to-date (YtD). Adapun liabilitas perseroan juga membengkak 8,22 persen YtD menjadi Rp11,31 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp9,23 triliun atau naik 4,04 persen. 

Emiten pemilik stasiun televisi tvOne ini turut mencatatkan saldo arus kas setara kas pada akhir periode Juni 2023 sebesar Rp26,05 miliar atau melesat 133 persen YoY.

 

INTERMEDIA CAPITAL (MDIA)

Sementara itu, MDIA turut mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Menyitir laporan keuangan perseroan, pendapatan MDIA mengalami penurunan sebesar 38,86 persen YoY menjadi Rp424,06 miliar. 

Beban usaha dari pengelola stasiun ANTV ini juga turun 24,93 persen YoY ke Rp428,87 miliar. Hasilnya, setelah dikurangi antara pos pendapatan dengan beban usaha, MDIA mencatatkan rugi usaha sebesar Rp4,81 miliar dari sebelumnya meraup laba Rp122 miliar.

Meski laba usaha merugi, MDIA masih menerima pendapatan dari penghasilan bunga sebesar Rp263,86 miliar, melesat 206,86 persen YoY. Namun, setelah dikurangi beban lain, laba yang diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp42,29 miliar atau turun 43,27 persen YoY. 

Sepanjang paruh pertama 2023, MDIA mencatatkan total aset Rp8,39 triliun atau naik 7,81 persen year-to-date (YtD). Adapun liabilitas perseroan membengkak 11,69 persen YtD menjadi Rp5,4 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp2,98 triliun atau naik 1,43 persen. 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, MDIA diketahui gagal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kedua lantaran rapat tidak mencapai kuorum. 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham yang hadir atau diwakili dalam RUPST Kedua perseroan berjumlah 583.193.847 atau hanya mewakili 1,49 persen dari total 39.215.538.400 saham yang dikeluarkan perseroan hingga 25 Juli 2023.

Artinya, jumlah itu tidak memenuhi kuorum sebagaimana diatur dalam anggaran dasar perseroan dan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 15/2020, yang menyatakan RUPST kedua dapat berlangsung jika dihadiri paling sedikit satu per tiga jumlah seluruh saham.

Adapun salah agenda RUPST Kedua perseroan adalah membahas penetapan penggunaan laba bersih MDIA untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper