Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Menghilang dari Pemegang Saham GJTL, Ini Klarifikasi Lo Kheng Hong

Investor kawakan Lo Kheng Hong mengkonfirmasi porsi kepemilikannya di emiten ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL). 
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong mengklarifikasi soal porsi kepemilikannya di emiten ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL). 

Pak Lo, sapaan akrab Lo Kheng Hong mengatakan bahwa hingga saat ini, dirinya masih memiliki banyak saham GJTL meski di bawah porsi 5 persen. 

“Saya hanya mengurangi sedikit kepemilikan saham saya di Gajah Tunggal, saham Gajah Tunggal saya masih banyak, belum habis,” katanya saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (14/8/2023). 

Sebelumnya dalam laporan bulanan registrasi pemegang efek GJTL per 31 Juli 2023, nama LKH tidak lagi menjadi pemegang saham dengan porsi kepemilikan di atas 5 persen. Padahal pada Juni 2023, LKH masih menjadi pemegang 5,17 persen saham. 

Pada keterbukaan informasi Gajah Tunggal juga, Lo Kheng Hong juga melaporkan aksi divestasinya pada 6 – 7 Juli 2023 sebanyak 11.032.900 lembar. LKH menjual saham GJTL di harga Rp1.343 per lembar, maka hasil penjualannya sekitar Rp14,81 miliar (Rp14.817.184.700). 

Aksi divestasi ini menjadikan kepemilikan saham Lo Kheng Hong menjadi 168.968.100 saham atau 4,8 persen dari sebelumnya sebanyak 180.001.000 saham atau sebanyak 5,17 persen. 

Penjualan saham GJTL milik Lo Kheng Hong terjadi saat saham emiten ban tersebut melonjak empat hari berturut-turut sebelum akhirnya perlahan turun. Berdasarkan data RTI Business, saham GJTL sempat meroket 58,57 persen dalam kurun waktu 3 – 6 Juli 2023 dari Rp8465 ke level Rp1.340 per saham. 

Sementara itu, pada perdagangan hari ini, Senin (14/8/2023) pukul 10.40 WIB, saham GJTL berada di level Rp870 per saham atau turun 5,43 persen. Sepanjang perdagangan, GJTL bergerak di level Rp845 hingga Rp910 per saham setelah sebelumnya dibuka pada level Rp895 per saham. Meski dalam tren turun, secara year-to-date, saham GJTL masih mencatatkan return positif sebesar 55,36 persen. 

Pada laporan bulanan registrasi pemegang efek GJTL, dijelaskan juga terkait perubahan jumlah pemegang saham ritel. Sebelumnya, sebanyak 26.988 investor menggenggam saham GJTL, namun per Juli 2023 Jumlah tersebut bertambah lebih banyak 2.355 menjadi 29.343 investor. 

Jumlah investor tersebut menggenggam 1.411.347.557 saham atau sebanyak 40,5 persen dari total keseluruhan saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.484.800.000 saham. 

Denham Pte. Ltd. masih menjadi pemegang saham terbesar dengan mengempit 1.724.972.443 saham atau sebanyak 49,5 persen saham. Kemudian Compagnie Financiere Michelin menggenggam 10 persen saham GJTL atau sebanyak 348.480.000 saham. Keduanya merupakan badan usaha asing. 

Adapun berdasarkan data RTI Business, kepemilikan saham oleh direksi dan komisaris yaitu Lei Huai Chin dan Kisyuwono masing-masing hanya sebanyak 4.500 saham dan 200.000 saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper