Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Semesta (SSIA) Jual 62,60 Juta Saham Treasuri, Cek Pembelinya

Pengalihan saham treasuri Surya Semesta Internusa (SSIA) akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2023.
Subang Smartpolitan SSIA/Istimewa.
Subang Smartpolitan SSIA/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) berencana menjual saham treasuri hingga 62,60 juta saham. Penjualan saham treasuri ini merupakan tahap ketiga dari total 156,70 juta saham.

Saham treasuri SSIA tahap ketiga yang akan dialihkan terdiri atas saham hasil pembelian kembali atau buyback yang dilaksanakan oleh perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK Nomor 2/2013.

Sebelumnya buyback tahap pertama SSIA dilakukan pada 2013 sejumlah 35.502.000 saham pada harga Rp736 per saham. Lalu, buyback tahap kedua selama periode, 2017/2018, SSIA membeli 20.277.600 saham dengan harga Rp493 per saham. Kemudian, buyback terakhir pada 2020, SSIA membeli 100.930.300 saham dengan harga Rp346 per saham. 

SSIA telah mengalokasikan saham treasuri tahap pertama, tahap kedua, dan sebagian tahap ketiga kepada pihak-pihak dalam perseroan lewat program management and employee stock option program (MESOP) sejumlah 94.104.989 saham.

Adapun saat ini SSIA bermaksud untuk menjual atau mengalihkan saham treasuri tahap ketiga dengan jumlah sebanyak-banyaknya 62.604.911 saham, di luar program MESOP. 

Berdasarkan prospektus, pihak-pihak yang menerima pengalihan saham treasuri tahap ketiga adalah Presiden Direktur Perseroan Johannes Suriadjaja, Direktur The Jok Tung, dan Direktur Sonny Satia Negara. Pengalihan saham treasuri Surya Semesta Internusa akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2023.

“Para pihak yang menerima pengalihan saham treasuri merupakan pihak yang terafiliasi dengan perseroan karena merupakan direksi SSIA,” kata manajemen dikutip, Senin (14/7/2023).

Sesuai rencana, harga penjualan saham treasuri SSIA akan dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat 2 huruf b Peraturan OJK Nomor 2/2013 yaitu harga pembelian saham tidak boleh lebih rendah dari harga rata-rata pembelian kembali saham perseroan.

Selain itu harga penjualan tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di bursa efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham atau harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh perseroan, mana yang lebih tinggi.

SSIA mencetak pendapatan sebesar Rp1,83 triliun pada semester I/2023. Perolehan tersebut naik 18,7 persen secara tahunan. Kenaikan pendapatan tersebut dikontribusikan oleh segmen perhotelan dan konstruksi.

Secara rinci, segmen perhotelan menghasilkan Rp218,6 miliar atau naik 122,3 persen YoY dan pendapatan segmen konstruksi meningkat 7,2 persen menjadi Rp82,6 miliar. Sementara itu, segmen utama seperti properti meningkat sekitar 10,5 persen menjadi Rp 24,3 miliar.

EBITDA SSIA semester I/2023 naik 100,7 persen menjadi Rp183,9 miliar dari posisi semester I/2022 sebesar Rp91,6 miliar. Peningkatan EBITDA utamanya dikontribusikan oleh pertumbuhan segmen perhotelan 1.922,2 persen menjadi Rp 103,2 miliar.

SSIA mengalami rugi bersih sebesar Rp51,2 miliar per semester I/2023. Berbanding terbalik dengan torehan tahun lalu yang mengalami laba bersih sebesar Rp79,5 miliar per semester I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper