Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Raih Proyek Baru dari PUPR Senilai Rp103,36 Miliar

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mendapatkan proyek baru senilai Rp103,36 miliar dari kementerian PUPR untuk merevitalisasi Danau Teloko di Sumsel.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mendapatkan proyek baru senilai Rp103,36 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merevitalisasi Danau Teloko Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan kontrak baru tersebut menggunakan mekanisme pembayaran monthly progress atau pembayaran rutin bulanan.

Dalam proyek baru ini, perseroan dipercaya untuk melakukan revitalisasi dengan lingkup pekerjaan ambang inlet (saluran masuk) dan outlet (saluran keluar) Danau Teloko. Target operasi ini direncanakan berlangsung pada Maret 2025.

“Proyek revitalisasi tersebut ditujukan untuk mengendalikan banjir pada area sekitar Danau Teloko melalui proses normalisasi Sungai Komering, serta menyalurkan limpasan air dari Sungai Komering ke Danau Teloko dan sebaliknya melalui inlet dan outlet,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (10/8/2023).

Mahendra menyatakan bahwa kepercayaan yang diberikan PUPR menunjukkan kapabilitas WIKA seiring dengan keberhasilannya menyelesaikan sejumlah proyek di bidang pengelolaan sumber daya air, seperti proyek sodetan Ciliwung dan Bendungan Kuwil Kawangkoan.

Di sisi lain, sampai dengan Juni lalu, WIKA melaporkan telah mengantongi kontrak baru senilai Rp11,47 triliun. Perolehan tersebut sekaligus meningkatkan order book atau total kontrak dalam pengerjaan menjadi Rp57,29 triliun.

Mahendra menyampaikan kontribusi terbesar dari perolehan kontrak baru ini berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung, kemudian disusul oleh EPCC (engineering, procurement, construction and commissioning), industri, serta properti dan investasi.

Sementara itu, berdasarkan komposisi pemberi kerja, sebagian berasal dari sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, dan pemerintah dengan skema pembayaran rutin bulanan.

Mahendra pun meyakini bahwa perolehan kontrak baru WIKA masih akan terus bertambah sampai dengan akhir tahun 2023. Hal itu seiring dengan keikutsertaan perseroan dalam sejumlah tender yang digelar untuk proyek infrastruktur, bangunan gedung, dan EPCC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper