Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Samudera Indonesia (SMDR) Bagi Dividen Interim Meski Laba Turun

Samudera Indonesia (SMDR) mengaku selama ini manajemen selalu konsisten dalam hal menebar dividen ke pemegang saham.
Armada PT Samudera Indonesia Tbk./samudera.id
Armada PT Samudera Indonesia Tbk./samudera.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) menyebutkan pembayaran dividen interim di tengah penurunan kinerja keuangan merupakan kebijakan konsisten dalam hal membagikan keuntungan kepada pemegang saham. 

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Mulia menyebutkan pertimbangan pembagian dividen di dasari oleh kebijakan SMDR yang konsisten membagi keuntungan ketika menghasilkan kinerja yang baik. 

“Samudera selama ini selalu konsisten mengeluarkan dividen, selama perusahaan menghasilkan keuntungan [meski keuntungan menurun],” kata Bani kepada Bisnis, Selasa (8/8/2023). 

Selain itu, kebijakan pembagian dividen interim didasarkan juga pertimbangan memberikan hasil dividen atas kinerja yang baik di setengah tahun pertama. Bani juga mengatakan pembagian dividen juga memberikan flexibilitas perusahaan untuk melakukan review kebijakan atas kinerja semester 2 untuk dividen full year tahun 2023. 

Sebelumnya, SMDR mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp4 per saham atau setara dengan Rp65.502.400.000. 

Jadwal pembagian dividen SMDR adalah tanggal cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 8 Agustus 2023, ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 Agustus 2023, cum dividen pasar tunai pada 10 Agustus 2023, ex dividen pasar tunai 11 Agustus 2023, tanggal DPS yang berhak atas dividen tunai yaitu 10 Agustus 2023 dan tanggal pembayaran dividen 30 Agustus 2023. 

Berdasarkan laporan keuangan, SMDR membukukan pendapatan jasa sebesar US$397,64 juta atau setara dengan Rp5,96 triliun sepanjang semester I/2023 (kurs jisdor 28 Juni 2023 Rp15.000). Pendapatan jasa tersebut turun 27,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$551,15 juta. 

Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$51,74 juta atau setara dengan Rp776,15 miliar. Laba tersebut anjlok 55,30 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$115,76 juta. 

Bani mengklaim kinerja yang turun tersebut disebabkan oleh permintaan jasa yang menurun. Meski terjadi penurunan tetapi posisi tersebut lebih baik dibandingkan 2021 dan tahun sebelumnya. 

“Memang betul turun dibandingkan 2022. Namun lebih baik dibandingkan tahun 2021 dan tahun-tahun sebelumnya,” kata Bani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper