Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Bursa, Saham Ingria Pratama (GRIA) Sempat Anjlok 15 Persen

Saham PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) terpantau dibuka menyentuh titik ARB turun 15 persen ke posisi Rp102.
Saham PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) terpantau dibuka menyentuh titik ARB turun 15 persen ke posisi Rp102. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Saham PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) terpantau dibuka menyentuh titik ARB turun 15 persen ke posisi Rp102. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) terpantau dibuka menyentuh titik auto reject bawah (ARB) 15 persen ke posisi Rp102 pada hari perdananya resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (8/8/2023). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.00 WIB saham GRIA turun persen ke posisi Rp102 per saham dari harga IPOnya yaitu Rp120 per saham.

Hingga pukul 09.01 WIB, GRIA masih bertahan di posisi Rp102 per saham atau turun 15 persen. Sebanyak 9,15 juta saham telah ditransaksikan dalam 108 kali transaksi dengan total nilai Rp932,97 miliar. Kapitalisasi pasar mencapai Rp752,32 miliar.

Kemudian, saham GRIA berbalik naik. Pukul 09.19 WIB, saham GRIA naik 2,5 persen atau 3 poin menjadi Rp123. Saham GRIA sempat mencapai titik tertingginya Rp127. 

GRIA yang bergerak di bidang real estate ini menawarkan 2,94 miliar saham biasa dengan nominal Rp20 per saham yang mewakili 37,81 persen saham yang di tempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
 
Saham tersebut ditawarkan di rentang harga Rp115 hingga Rp120 per saham, Alhasil dana maksimal yang akan diraup GRIA yaitu Rp353,91 miliar. Adapun GRIA menunjuk Erdhika Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek pada hajatan IPO ini. 

Direktur Utama GRIA Irwansyah Hakim Noor mengatakan setelah pencatatan saham GRIA, maka porsi kepemilikan masyarakat adalah sebesar 23,39 persen dengan adanya bagian dari masyarakat dalam pemegang saham perseroan. 

"Perseroan berkomitmen untuk dapat memenuhi harapan dari pemegang saham, untuk kedepannya GRIA dapat membukukan pendapatan dan laba yang lebih baik, agar dapat membagikan dividen. Selain itu harapan kami setelah listing agar tata kelola GRIA dapat berjalan lebih baik sesuai dengan prinsip GCG,” Irwansyah Hakim Noor.

Perseroan memiliki bisnis pengembang properti, yang saat ini berfokus pada pembangunan perumahan bersubsidi. Adapun proyek pengembangan yang dilakukan oleh Perseroan saat ini terletak di 3 provinsi dan total 10 proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper