Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong Happy, Laba ABMM Rp2,85 Triliun Melesat 94 Persen

Emiten Lo Kheng Hong, ABM Investama (ABMM) mencetak laba bersih US$188,5 juta atau Rp2,85 triliun, melesat 94 persen di semester I/2023.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor tambang portofolio Lo Kheng Hong PT ABM Investama Tbk. (ABMM) membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023.

ABMM mencetak laba bersih Rp2,85 triliun atau melesat hingga 94 persen di paruh pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangannya, ABMM mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$763,18 juta atau setara Rp11,57 triliun (kurs Jisdor Rp15.168 per dolar AS) di paruh pertama 2023. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan ini meningkat 17,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$652,2 juta. 

Pendapatan ini didorong dari pendapatan kontraktor tambang dan tambang batu bara sebesar US$623,8 juta, pendapatan jasa logistik dan sewa kapal senilai US$84,5 juta, divisi site services dan repabrikasi US$31,8 juta, sewa mesin pembangkit tenaga listrik US$429.064, pabrikasi US$14 juta, dan perdagangan bahan bakar US$8,4 juta. 

Berdasarkan pelanggannya, pendapatan ABMM diperoleh dari PT Multi Harapan Utama sebesar US$123,9 juta, PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua sebesar US$89,7 juta, dan Adani Global Pte. Ltd., Singapura senilai US$78,64 juta. 

Meningkatnya pendapatan ABMM juga turut membuat beban pokok pendapatan ABMM naik 27,78 persen menjadi US$521,3 juta, dari US$407,9 juta secara tahunan atau year on year (yoy). 

Laba bruto ABMM tergerus 0,97 persen akibat peningkatan beban pokok ini. ABMM mencatatkan laba bruto US$241,85 juta di semester I/2023, dari US$244,2 juta di semester I/2022. 

Akan tetapi, laba bersih ABMM tercatat melesat hingga 97,43 persen menjadi US$188,52 juta atau setara Rp2,85 triliun, dari US$95,48 juta secara tahunan. Hal ini membuat laba per saham dasar ABMM juga turut meningkat menjadi US$0,068, dari US$0,034.

Naiknya laba bersih ABMM ini didorong oleh bagian atas laba entitas asosiasi senilai US$94,28 juta dan pendapatan dividen sebesar US$19,8 juta. Pendapatan ini merupakan pendapatan baru ABMM, yang sebelumnya tidak tercatat di semester I/2022. 

Adapun hingga akhir Juni 2023, ABMM mencatatkan total aset senilai US$2,26 miliar, naik dari akhir Desember 2022 sebesar US$1,98 miliar. 

Total liabililitas ABMM berkurang menjadi US$1,5 miliar di akhir Juni 2023, dari US$1,36 miliar di akhir Desember 2022. Sementara itu, Total ekuitas ABMM meningkat menjadi US$745,6 juta di 30 Juni 2023, dari US$617,5 juta di 31 Desember 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper