Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham Emiten Unggas CPIN, JPFA, dan MAIN saat Margin Membaik

Emiten unggas masih menghadapi risiko dari perkembangan harga jual ayam potong karena ketidakpastian dalam kelanjutan kebijakan culling dan harga pakan.
Day old chicken (DOC)./Repro-Malindo Feedmil
Day old chicken (DOC)./Repro-Malindo Feedmil

Bisnis.com, JAKARTA — Rekomendasi beli pada saham-saham emiten unggas masih disematkan oleh analis di tengah perbaikan margin laba yang dicatatkan pada kuartal II/2023. Meski demikian, investor harus tetap mewaspadai risiko fluktuasi harga komoditas bahan baku.

Laba bersih emiten unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) masih terkontraksi hingga akhir semester I/2023. Namun, kinerja bottom line pada kuartal II/2023 tumbuh signifikan daripada kuartal sebelumnya.

Hingga akhir Juni 2023, CPIN mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,37 triliun atau turun 42,95 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang mencapai Rp2,41 triliun.

Meski demikian, sebagian besar laba bersih tersebut berasal dari kuartal kedua. Selama periode April—Juni 2023, keuntungan yang diakumulasi CPIN menembus Rp1,13 triliun atau 372,17 persen lebih tinggi daripada kuartal I/2023 yang saat itu hanya sebesar Rp240,99 miliar.

Lesatan laba bersih secara kuartalan ini tak lepas dari kinerja penjualan CPIN pada kuartal II/2023 yang mencapai Rp16,32 triliun atau naik 12,11 persen daripada kuartal I/2023 di angka Rp14,55 triliun. Secara kumulatif Januari—Juni 2023, penjualan bersih menembus Rp30,89 triliun atau naik 7,87 persen dibandingkan dengan semester I/2022 sebesar Rp28,63 triliun.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam riset yang dirilis 1 Agustus 2023 menyebutkan bahwa capaian laba bersih CPIN setara dengan 60 persen dari proyeksi hingga akhir tahun yang diperkirakan mencapai Rp2,09 triliun.

“Margin operasi CPIN membaik menjadi 5,8 persen daripada posisi kuartal I/2023, meski masih lebih rendah daripada tahun lalu. Namun margin laba usaha segmen pakan hampir menyentuh dua digit dan memberi sinyal bahwa perusahaan berhasil meneruskan kenaikan beban biaya ke pelanggan,” tulis Victor.

Dia mempertahankan rekomendasi beli untuk saham CPIN dengan target harga Rp6.700 yang mencerminkan 18,2x EV/EBITDA (5-year mean) terhadap estimasi kinerja EBITDA 2024.

“Risiko dari rekomendasi kami adalah harga jual ayam potong yang lebih rendah karena kebijakan culling yang dihentikan atau biaya bahan baku,” kata Victor.

Dia juga menyematkan rekomendasi beli untuk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dengan target harga Rp1.500 setelah perusahaan tersebut melaporkan total penjualan selama semester I/2023 sebesar Rp24,15 triliun.

Meskipun penjualan selama Januari—Juni 2023 turun 1,34 persen daripada semester I/2022 yang menembus Rp24,48 triliun, tetapi penjualan kuartal II/2023 yang menembus Rp12,39 triliun naik 5,37 persen daripada kuartal I/2023 sebesar Rp11,76 triliun.

Berdasarkan segmen penjualan, peternakan komersial menjadi kontributor terbesar selama paruh pertama 2023 dengan sumbangan mencapai Rp9,83 triliun atau naik 2,15 persen year on year (YoY). Kenaikan kuartalan segmen ini mencapai 20,41 persen dari Rp4,46 triliun menjadi Rp5,37 triliun.

Rekomendasi Saham Emiten Unggas CPIN, JPFA, dan MAIN saat Margin Membaik

Ilustrasi ayam/Istimewa

“Segmen peternakan komersial naik karena didukung oleh harga jual rata-rata yang 23 persen lebih tinggi, meski volume jual turun 2 persen. Kami meyakini kondisi ini disebabkan oleh kebijakan pengurangan populasi [culling], “ tulisnya.

Sementara itu, segmen pakan ternak sebagai kontributor terbesar kedua turun 4,54 persen YoY menjadi Rp6,56 triliun. Penjualan pakan ternak pada kuartal II/2023 juga masih terkontraksi 14,42 persen dari Rp3,53 triliun pada kuartal I/2023 menjadi Rp3,02 triliun.

Segmen lain yang juga mengalami penurunan adalah pembibitan unggas, yakni turun 13,16 persen menjadi Rp1,08 triliun secara tahunan. Adapun segmen pengolahan hasil ternak naik 2,02 persen menjadi Rp3,78 triliun.

Dari sisi bottom line, Japfa melaporkan laba bersih sebesar Rp88,97 miliar atau turun 92 persen dibandingkan dengan Rp1,11 triliun pada semester I/2022. Laba pada paruh pertama 2023 disumbangkan oleh keuntungan yang diakumulasi pada kuartal II/2023 sebesar Rp338,90 miliar, dibandingkan dengan rugi pada kuartal I/2023 sebesar Rp249,92 miliar.

Rekomendasi yang disematkan Victor mencerminkan 7,3x EV/EBITDA (5-year mean) terhadap estimasi kinerja EBITDA 2024 dan 21x/11x FY23/24F PE. Sebagaimana risiko yang dihadapi CPIN, Victor mencatat Japfa juga bisa menghadapi tantangan harga jual yang lebih rendah dari ekspektasi karena dampak minim pengurangan suplai hingga biaya bahan baku yang lebih tinggi akibat fenomena El Nino.

Adapun untuk PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), perusahaan tersebut melaporkan bottom line yang lebih baik pada kuartal II/2023 dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp42,25 miliar. Pada pada kuartal sebelumnya, MAIN membukukan rugi Rp172,86 miliar.

Perbaikan margin laba ini tidak terlepas dari penjualan pada kuartal II/2023 yang mencapai Rp2,97 triliun atau naik 10,91 persen secara kuartalan. Sementara sepanjang Januari—Juni 2023, penjualan bersih yang diakumulasi MAIN berjumlah Rp5,65 triliun atau naik 2,58 persen dibandingkan dengan semester I/2022 di angka Rp5,50 triliun.

Victor mencatat profitabilitas MAIN didukung oleh segmen pakan yang menorehkan margin laba usaha sebesar 6,1 persen pada kuartal II/2023. Selain itu, segmen bibit ayam berhasil menekan rugi usahanya karena harga jual rata-rata yang lebih tinggi.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk MAIN dengan target harga Rp550. Target harga ini mengacu pada 7.4x EV/EBITDA (-1SD dari rata-rata 5 tahun) terhadap estimasi kinerja EBITDA 2024 dan mencerminkan 10x FY24F PE.

Sementara itu, Head of Research InvestasiKu Cheril Tanuwijaya mengatakan kenaikan harga pakan menjadi salah satu sentimen negatif emiten sektor unggas karena harga bahan baku jagung cenderung fluktuatif karena cuaca buruk dan penjualan yang di bawah ekspektasi.

“Namun sentimen pemilihan umum dan kenaikan upah minimum bisa jadi sentimen positif karena mendorong kenaikan konsumsi,” kata dia Sabtu (5/8/2023).

Cheril menyematkan rekomendasi beli untuk MAIN dengan target harga Rp470 dan stop loss di Rp440. Sampai dengan perdagangan Jumat (4/8/2023), saham MAIN parkir di Rp458 dan telah turun 4,18 persen sepanjang 2023.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper