Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Jatuh Kena Aksi Taking Profit Usai Fitch Rating Pangkas Peringkat Kredit AS

Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan Rabu (3/8/2023) terkena aksi ambil untung investor setelah Fitch Ratings memangkas peringkat kredit pemerintah AS.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan Rabu (3/8/2023), dengan S&P 500 dan Nasdaq turun untuk hari kedua berturut-turut, karena investor mengambil untung dari kenaikan lima bulan sehari setelah Fitch Ratings memangkas peringkat kredit pemerintah AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 348,16 poin atau 0,98 persen, menjadi menetap di 35.282,52 , Indeks S&P 500 kehilangan 63,34 poin atau 1,38 persen, menjadi berakhir di 4.513,39. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 310,47 poin atau 2,17 persen, menjadi ditutup pada 13.973,45 poin.

Fitch menurunkan peringkat Amerika Serikat menjadi AA+ dari AAA pada Selasa (1/8/2023) malam, mengutip perkiraan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan serta meningkatnya utang pemerintah. Fitch adalah agensi besar kedua yang memotong peringkat negara itu. Pada tahun 2011 Standard & Poor's menghapus negara dari peringkat triple-A.

Reaksi terhadap berita tersebut mendorong indeks utama lebih rendah, dengan S&P 500 mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 25 April. Itu juga merupakan sesi pertama sejak 23 Mei di mana indeks acuan turun lebih dari satu persen.

Namun, beberapa pialang besar mengatakan penurunan peringkat tidak mungkin menghasilkan hambatan berkelanjutan di pasar keuangan AS, mengingat ekonomi sekarang lebih kuat daripada saat S&P menurunkan peringkatnya pada 2011.

Juli adalah kenaikan bulan kelima berturut-turut untuk S&P 500 dan Komposit Nasdaq yang padat teknologi, didorong oleh laporan pendapatan emiten yang lebih baik dari perkiraan dan harapan soft landing untuk ekonomi AS.

Namun, dengan pasar memasuki Agustus yang lambat secara musiman, penurunan peringkat Fitch menawarkan kesempatan bagi investor untuk beristirahat sejenak.

"Kadang-kadang sehat untuk mencerna ini di pasar, karena ini menurunkan valuasi sedikit dan memungkinkan pembelian-saat-turun," kata Quincy Krosby, kepala strategi global untuk LPL Financial di Charlotte, North Carolina, dikutip dari Antara.

Saham-saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga, termasuk Tesla, Nvidia, Meta Platforms dan Apple jatuh, karena imbal hasil surat utang AS 10 tahun naik ke level tertinggi dalam hampir sembilan bulan.

Saham-saham teknologi mendapatkan valuasi premium karena investor mengharapkan pertumbuhan laba, dan banyak yang khawatir suku bunga tinggi dapat memperlambat ekonomi dan merusak pertumbuhan tersebut.

Suku bunga yang lebih tinggi dapat membuat obligasi berbunga menjadi alternatif yang menarik daripada saham bagi beberapa investor yang menghindari risiko, dan arus kas perusahaan yang diproyeksikan bernilai lebih rendah dalam dolar saat ini ketika suku bunga naik.

Indeks teknologi, turun 2,6 persen, juga merupakan pemain terburuk dari 11 sektor S&P utama, dengan total sembilan mengakhiri hari lebih rendah.

Imbal hasil di atas 4,0 persen "bukan yang ingin dilihat pasar", menurut Krosby dari LPL, yang juga memperkirakan investor akan segera melihat melampaui penurunan peringkat Fitch dan mengalihkan fokus mereka ke pendapatan perusahaan teknologi besar setelah penutupan pada Kamis.

"Pasar sekarang akan fokus pada Amazon.com Inc dan Apple besok sore, dan kemudian pada laporan penggajian pada Jumat (4/8/2023), dan kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada Fitch," kata Krosby.

Sementara itu, laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan penggajian swasta meningkat lebih dari yang diperkirakan pada Juli, menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan yang dapat melindungi ekonomi dari resesi.

Meskipun masih ada ketakutan akan resesi, perusahaan-perusahaan Amerika terus menunjukkan kinerja yang baik. Dengan sekitar dua pertiga dari S&P 500 yang telah melaporkan, 79,9 persen telah membukukan pendapatan di atas ekspektasi analis, menurut data Refinitiv.

Hal ini menempatkan kuartal tersebut di jalur untuk tingkat pendapatan tertinggi sejak kuartal ketiga tahun 2021, menurut penyedia data.

Di sisi pendapatan, CVS Health Corp naik 3,3 persen setelah mengalahkan estimasi Wall Street untuk laba kuartalan, dan Emerson naik 3,8 persen setelah perusahaan perangkat lunak itu menaikkan prospek laba tahunannya.

Sementara itu, Advanced Micro Devices tergelincir 7,0 persen karena kekhawatiran targetnya untuk peningkatan kecerdasan buatan (AI) mungkin terlalu ambisius. Kekhawatiran membayangi perancang cip yang memperkirakan akhir yang optimis untuk tahun ini.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,88 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,79 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper