Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi BUMN Indofarma (INAF) Membengkak, Ini 7 Strategi Pulihkan Kinerja

Terdapat tujuh strategis bisnis yang disiapkan Indofarma (INAF) untuk memulihkan kinerjanya tahun ini.
Melalui Yayasan BUMN untuk Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir bersama Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto menyerahkan secara simbolis Mobile Diagnostic Real Time PCR dari PT Indofarma Tbk kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta (16/11/2020). /Indofarmarn
Melalui Yayasan BUMN untuk Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir bersama Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto menyerahkan secara simbolis Mobile Diagnostic Real Time PCR dari PT Indofarma Tbk kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta (16/11/2020). /Indofarmarn

Bisnis.com, JAKARTA - Kerugian yang dialami oleh emiten BUMN farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) membengkak mencapai Rp120,34 miliar pada semester I/2023, naik 33,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp90,71 miliar. 

Kerugian yang dilaporkan perseroan terjadi seiring menurunnya jumlah penjualan bersih yang dicatatkan perseroan. Penjualan bersih INAF turun 36,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp363,96 miliar. 

Penurunan terbesar dicatat oleh segmen bisnis alat kesehatan dan jasa klinik yang anjlok hingga 88 persen menjadi Rp16,94 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp149,7 miliar. 

Dari segmen bisnis FMCG, pendapatan perseroan tergerus 41,44 persen menjadi Rp84,76 miliar, dari pendapatan satu tahun sebelumnya sebesar Rp144,76 miliar. 

Di produk ethical atau obat resep, pendapatan Indofarma turun menjadi Rp208,84 miliar, dari realisasi pada semester I/2022 sebesar Rp574,05 miliar. 

Sebaliknya, pendapatan perseroan dari segmen bisnis vaksin justru melonjak menjadi Rp32,92 miliar dari pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp251,88 juta. 

Penurunan kinerja yang dicatatkan perseroan sepanjang semester I/2023 mendorong INAF untuk menyusun sejumlah strategis bisnis untuk mencapai target pendapatan sebesar Rp1,86 triliun dan laba Rp5,1 miliar pada akhir 2023. 

Berdasarkan laporan keuangan INAF per Juni 2023 dikutip Kamis (3/8/2023), setidaknya terdapat tujuh strategis bisnis yang disiapkan perseroan.  

Langkah strategis pertama ialah dengan mengoptimalisasi proses transaksi digital untuk salesman dan affilliate salesman dengan menggunakan sistem Software Defined Storage (SDS), principal focus, serta customer focus dan penentuan KPI yang terukur. 

Selanjutnya, INAF akan memperkuat pengimplementasian teknologi yang bertujuan untuk meningkat efisiensi dari hulu hingga hilir. Langkah strategis kedua ini akan dilakukan perseroan melewati bantuan LKPP, marketplace business-to-business (B2B) khusus farmasi dan alat kesehatan, Medbiz, serta aplikasi layanan penanganan pasien kecelakaan lalu lintas JR-Care. 

Langkah strategis ketiga adalah penggunaan anggaran belanja negara yang dioptimalisasikan pada sektor pasar pemerintah melalui program kebijakan pemerintah yang terkait pada kesehatan nasional, baik secara preventif maupun kuratif. 

Berikutnya, emiten farmasi ini juga akan meluncurkan portofolio bisnis baru dengan membuat joint business planing (JBP) seperti kemitraan bisnis. Selain itu, INAF berkomitmen untuk memperluas pengembangan rencana bisnis berbasis customer focus. 

Langkah strategis kelima adalah dengan memastikan bahwa seluruh proses suplai produk telah sesuai dengan rasio kebutuhan pasar dan menurunkan pengeluaran untuk biaya ekspedisi, menurunkan potensi munculnya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), serta mengembangkan proses digitalisasi rantai pasok. 

Adapun langkah strategis terakhir adalah memastikan adanya kolaborasi antara perseroan, pelaku pasar, serta perusahaan pembiayaan strategis guna meningatkan keseimbangan pengelolaan account receivable dan account payable.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper