Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matahari Department Store (LPPF) Klarifikasi soal Ekuitas Negatif Rp160 Miliar

Matahari Department Store (LPPF) memperkirakan saldo ekuitas pada Desember 2023 menjadi positif dan berharap dapat mengurangi posisi utang bersih.
Gerai baru PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF)/Dok.Perusahaan
Gerai baru PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF)/Dok.Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mengklarifikasi mengenai posisi ekuitas negatif atau defisiensi modal yang mencapai Rp160,07 miliar pada semester I/2023, dibandingkan posisi 31 Desember 2022 yang masih positif Rp580,21 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (3/8/2023), komposisi ekuitas LPPF per Juni 2023 adalah modal saham mencapai Rp243,87 miliar, tambahan modal disetor negatif Rp3,62 triliun, saham treasuri negatif Rp4,97 miliar, cadangan perubahan nilai wajar aset keuangan negatif Rp206,02 miliar, dan saldo laba mencapai Rp3,43 triliun.

Manajemen LPPF menjelaskan perseroan memiliki laba ditahan yang cukup dan posisi ekuitas yang negatif terutama disebabkan oleh tambahan modal disetor yang negatif sebesar Rp3,6 triliun. Tambahan modal disetor yang negatif merupakan hasil dari penggabungan usaha PT Meadow Indonesia dan Matahari pada September 2011.

“Namun, penting untuk dicatat bahwa LPPF berhasil mengakumulasikan laba ditahan sebesar Rp3,4 triliun selama bertahun-tahun, yang menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk menghasilkan laba yang berkelanjutan dan profil pembayaran dividen yang konsisten,” tulis manajemen.

Manajemen menegaskan posisi ekuitas LPPF dalam beberapa periode terakhir positif meskipun rendah karena alasan di atas. Posisi ini semakin berkurang dengan pembayaran dividen perseroan baru-baru ini sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal II/2023 dan aktivitas pembelian kembali saham kumulatif sebesar Rp1,3 triliun sejak 2022.

Perseroan, lanjut manajemen, terus menunjukkan kinerja keuangan yang kuat, menghasilkan penjualan dan laba bersih yang kuat, serta mempertahankan arus kas yang sehat selama 13 tahun terakhir, tidak termasuk tahun 2020 karena Covid-19.

Terlepas dari penurunan kinerja selama periode Lebaran 2023, untuk paruh pertama tahun 2023, LPPF menghasilkan EBITDA sebesar Rp 1,07 tirliun dan laba bersih sebesar Rp684 Miliar.

Emiten Grup Lippo ini memperkirakan saldo ekuitas pada Desember 2023 menjadi positif dan berharap dapat mengurangi posisi utang bersih perseroan menjadi sekitar Rp200 miliar pada akhir 2023, dengan menggunakan fasilitas pinjaman bank Rp400 miliar dari Rp1,7 triliun.

Sebelumnya CEO Matahari Terry O'Connor mengatakan performa yang dicetak selama Lebaran masih berada di bawah ekspektasi perusahaan.

“Kami mengalami musim perdagangan Lebaran yang secara struktural lebih singkat, ditambah dengan situasi inflasi yang menantang, sehingga membawa hasil jauh di bawah ekspektasi manajemen,” kata Terry dalam siaran pers, Jumat (28/7/2023).

Dia mengatakan LPPF belum merealisasikan potensi penuh, terutama dalam produk dan pengembangan gerai meskipun telah mencetak kenaikan pendapatan selama semester I/2023.

Berkaitan dengan hal ini, dia mengatakan LPPF akan terus berkomitmen untuk dapat memberikan hasil yang positif bagi para pelanggan dan pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper