Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Emiten Perhiasan Hartadinata (HRTA) Melonjak jadi Rp6,17 Triliun Semester I/2023

Emiten perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) membukukan lonjakan penjualan menjadi Rp6,17 triliun.
Emiten perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) membukukan lonjakan penjualan menjadi Rp6,17 triliun. / Emaskita.id.
Emiten perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) membukukan lonjakan penjualan menjadi Rp6,17 triliun. / Emaskita.id.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) membukukan lonjakan penjualan menjadi Rp6,17 triliun sepanjang semester I/2023. 

Penjualan tersebut terbang hingga 91,96 persen menjadi Rp6,17 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,21 triliun. 

Capaian penjualan tersebut didominasi oleh segmen penjualan perhiasan dan logam mulia grosir sebesar Rp5,36 triliun sementara penjualan toko tercatat sebesar Rp780,35 miliar.

Sementara itu penjualan dengan rekanan tercatat hanya sebesar US$5,36 miliar dan bunga pinjaman dan administrasi dari usaha gadai sebesar Rp29,64 miliar. 

Sementara itu, beban pokok juga ikut naik seiring dengan pencapaian penjualan. Beban pokok membengkak 134,04 persen menjadi Rp5,67 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,85 triliun. 

Alhasil laba kotor tercatat sebesar Rp503,99 miliar. Capaian tersebut naik 37,52 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang tercatat sebesar Rp366,48 miliar. 

HRTA juga mencatatkan beban penjualan sebesar Rp8,41 miliar, beban administrasi tercatat Rp104,60 miliar, dan beban keuangan sebesar Rp147,14 miliar. Sementara itu penghasilan keuangan tercatat sebesar Rp991,83 juta. 

Secara akumulasi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp185,53 miliar atau naik 39,25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp133,23 miliar. 

Sementara itu, total kewajiban HRTA tercatat melambung menjadi Rp3,38 triliun. Hal tersebut karena adanya peningkatan liabilitas jangka panjang pada pos utang bank jangka panjang sebesar Rp1,68 triliun dan adanya uang muka pelanggan sebesar Rp412,43 miliar. 

Seluruh liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp2,37 triliun naik dari periode 31 Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp951,48 miliar.

Sementara itu, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp1 triliun turun tipis dibandingkan dengan periode akhir 2022 yang tercatat sebesar Rp1,17 triliun. Ekuitas HRTA juga ikut naik menjadi Rp1,84 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,72 triliun. 

Di sisi lain, total aset HRTA juga tercatat naik 36,01 persen menjadi Rp5,23 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,84 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper