Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Harita Nickel (NCKL) Tingkatkan Produksi Nikel

Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) melakukan beberapa ekspansi untuk memacu volume produksi.
Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) melakukan beberapa ekspansi untuk memacu volume produksi.
Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) melakukan beberapa ekspansi untuk memacu volume produksi.

Bisnis.com, JAKARTA – Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) melakukan beberapa ekspansi dengan anak usaha untuk memacu volume produksi.

Corporate Secretary NCKL Franssoka menjelaskan saat ini NCKL sedang melakukan ekspansi lebih lanjut dengan membangun fasilitas refinery High Pressure Acid Leach (HPAL) kedua melalui entitas anak yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC).

Fasilitas tersebut ditargetkan akan memiliki 3 jalur produksi dengan kapasitas produksi 65.000 ton kandungan nikel per tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

MHP berasal dari nikel limonit kadar rendah, yang dapat diolah lebih lanjut menjadi nikel sulfat dan kobalt sulfat untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

“Diharapkan fasilitas HPAL akan mulai beroperasi di semester pertama tahun 2024,” kata Franssoka dalam keterangan resmi, Rabu (2/8/2023). 

NCKL juga sedang merencanakan ekpansi lebih lanjut untuk lini produksi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) melalui entitas asosiasi yaitu PT Karunia Permai Sentosa (KPS) yang ditargetkan memiliki 12 jalur produksi dengan kapasitas produksi 185.000 ton kandungan nikel per tahun feronikel. 

Harita Nickel menyebutkan proyek tersebut akan beroperasi secara bertahap mulai semester kedua tahun 2025. Perseroan juga sedang dalam tahap perencanaan proyek baja nirkarat (stainless steel) dimana sebagian feronikel yang diproduksi NCKL dan entitas anak di sektor RKEF akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan produk baja nirkarat. 

“NCKL mempunyai komitmen untuk terus melakukan investasi dan pembangunan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan seiring dengan perkembangan kendaraan listrik,” imbuhnya.  

Franssoka menyebutkan terdapat peningkatan kapasitas produksi secara berkelanjutan baik dari lini produksi HPAL maupun lini produksi RKEF. 

Secara lebih rinci, lini produksi refinery High Pressure Acid Leach (HPAL), NCKL mencatatkan kenaikan penjualan MHP dari 19.588 ton kandungan nikel di semester pertama tahun 2022 menjadi sebesar 23.969 ton kandungan nikel di semester pertama tahun 2023, atau bertumbuh sebesar 22 persen.

Perseroan juga membukukan kenaikan volume penjualan feronikel menjadi 37.756 ton kandungan nikel di semester pertama tahun 2023, atau naik 171 persen dari 13.910 ton kandungan nikel di semester pertama tahun 2022.

NCKL memproses MHP menjadi produk turunan lebih lanjut berupa Nikel Sulfat dan Kobalt Sulfat, yang merupakan bahan baku utama untuk pembuatan ternary precursor, yang diperlukan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik berbasis nikel. 

Pabrik Nikel Sulfat telah berproduksi secara komersial dengan kapasitas produksi sebesar 240.000 ton Nikel Sulfat per tahun sedangkan unit Kobalt Sulfat sedang dalam proses uji coba produksi. NCKL telah melakukan ekspor perdana Nikel Sulfat sejumlah 5.800 ton Nikel Sulfat pada akhir semester pertama tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper