Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bengkel Pesawat Garuda (GMFI) Cetak Laba Rp30,40 Miliar, Ekuitas Negatif Triliunan

Meski meraup laba, Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFI) membukukan ekuitas negatif sebesar US$328,22 juta pada semester I/2023.
Pesawat Airbus A330-900neo milik Garuda Indonesia di Hanggar 2 GMF AeroAsia, Rabu (27/11/2019) malam./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Pesawat Airbus A330-900neo milik Garuda Indonesia di Hanggar 2 GMF AeroAsia, Rabu (27/11/2019) malam./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bengkel pesawat milik Grup Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) menorehkan kinerja moncer pada semester I/2023 dengan berhasil membalikkan rugi menjadi laba bersih US$2,02 juta atau sekitar Rp30,40 miliar (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS).

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (2/8/2023), GMFI membalikkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$2,02 juta, dari yang sebelumnya menderita rugi US$10,97 juta pada semester I/2022.

Perolehan laba bersih itu didorong kenaikan pendapatan signifikan 74,21 persen secara year-on-year (yoy) menjadi US$166,90 juta atau sekitar Rp2,5 triliun, dibanding periode sama 2022 sebesar US$95,80 juta.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan GMFI ditopang dari pendapatan reparasi dan overhaul yang berkontribusi US$130,82 juta, maintenance sebesar US$26,15 juta, dan pendapatan operasi lain-lain US$10,75 juta. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi US$824.372.

Seiring meningkatnya pendapatan, beban usaha perseroan juga meningkat, termasuk beban pegawai US$50,41 juta, beban material US$52,68 juta, beban subkontrak US$28,13 juta, beban penyusutan dan beban operasional lainnya masing-masing US$10,26 juta dan US$10,46 juta.

Alhasil, perseroan berhasil membalikkan laba usaha sebesar US$14,27 juta dibanding semester I/2022 yang rugi sebesar US$6,15 juta.

Adapun, kas dan setara kas perseroan tercatat turun 50,84 persen menjadi US$4,45 juta, dibanding periode sama 2022 sebesar US$9,05 juta.

Akan tetapi, secara neraca GMFI masih membukukan ekuitas negatif sebesar US$328,22 juta atau sekitar Rp4,92 triliun. Hal ini menunjukkan kinerja kurang sehat karena nilai liabilitas lebih tinggi daripada asetnya.

Meskipun begitu, defisit ekuitas perseroan turun dibandingkan posisi akhir Desember 2022 yang negatif US$331,02 juta.

Ekuitas negatif tersebut akibat saldo defisit yang belum dicadangkan sebesar US$602,14 juta pada semester I/2023. Angka itu turun dibanding akhir Desember 2022 sebesar US$604,16 juta.

Tak hanya itu, liabilitas perseroan juga naik menjadi US$747,96 juta dibanding posisi akhir 2022 sebesar US$721,68 juta. Sedangkan aset GMFI tumbuh menjadi US$419,74 juta dibanding Desember 2022 sebesar US$390,65 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper