Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petrosea (PTRO) Milik Happy Hapsoro Catat Pendapatan Rp4,1 Triliun

Petrosea (PTRO) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 32,71 persen secara tahunan pada semester I/2023.
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontrak pertambangan milik Happy Hapsoro PT Petrosea Tbk. (PTRO) mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$273,91 juta atau setara Rp4,1 triliun (kurs jisdor Rp15.000) sepanjang semester I/2023. 

Berdasarkan laporan keuangan, Selasa (1/8/2023), PTRO membukukan kenaikan pendapatan sebesar 32,71 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$206,40 juta. 

Pendapatan tersebut secara lebih rinci ditopang oleh segmen penambangan sebesar US$179,13 juta, rekayasa, pengadaan dan konstruksi tercatat sebesar US$71,90 juta dan jasa sebesar US$21,66 juta. 

Sementara itu berdasarkan pelanggan, pendapatan PTRO dari pihak berelasi sebesar US$15,18 juta naik dari sebelumnya sebesar US$12,12 juta. Sementara untuk pelanggan dari pihak ketiga yaitu PT Kideco Jaya Agung sebesar US476,20 juta, PT Freeport Indonesia US$73,81 juta dan PT Central Cipta Murdaya sebesar US$52,19 juta. 

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban usaha langsung juga naik menjadi US$233,25 juta atau setara Rp3,49 triliun. Angka tersebut naik 32,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$176,19 juta. 

Kemudian beban administrasi juga tercatat meningkat dari sebelumnya sebesar US$15,74 juta menjadi US$21,40 juta. Sementara beban pajak final juga ikut naik menjadi US$7,04 juta. 

Alhasil akumulasi laba bersih PTRO tercatat sebesar US$40,66 juta setara dengan Rp610 miliar. Capaian tersebut naik 35,07 persen dari sebelumnya sebesar US$30,20 juta. 

Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$10,81 juta naik 0,43 persen dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebesar US$10,76 juta. 

Di sisi lain, kewajiban PTRO terpantau membengkak menjadi US$495,14 juta atau naik 65,92 persen. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pinjaman jangka panjang pada pihak ketiga yang mendongkrak pos liabilitas jangka panjang yang sebelumnya sebesar US$76,51 juta menjadi US$260,05 juta. Adapun liabilitas jangka pendek juga tercatat meningkat tipis menjadi US$235,08 juta. 

Sementara itu, ekuitas emiten milik suami Puan Maharani ini tercatat sebesar US$234,27 juta dan total aset tercatat sebesar US$730,19 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper